Ramadi, Irak (ANTARA News) - Sedikitnya 10 orang tewas dan 18 orang lagi
cedera dalam satu ledakan bom di ibu kota Provinsi Anbar, Ramadi,
Minggu, kata satu sumber polisi.
Seorang pembom bunuh diri mengendarai mobilnya, yang diisi peledak,
ke pos pemeriksa keamanan dan meledakkannya di pusat Kota Ramadi,
sekitar 110 kilometer di sebelah barat ibu kota Irak, Baghdad, sehingga
menewaskan 10 orang dan melukai 18 orang lagi, kata sumber tersebut,
yang tak ingin disebutkan jatidirinya, kepada Xinhua.
Irak menghadapi kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun
belakangan. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, aksi teror dan
kerusuhan telah menewaskan 5.576 warga sipil di Irak dalam paruh pertama
tahun ini, dan 11.666 orang lagi cedera.
Pada hari yang sama, pasukan keamanan Irak menerobos ke kota kecil
Amerli, setelah lebih dari dua bulan pengepungan oleh anggota Negara
Islam, kata beberapa sumber keamanan.
"Pasukan keamanan berhasil menerobos pengepungan terhadap Amerli
serta beberapa desa di dekatnya," kata Juru Bicara Militer Letnan
Jenderal Qasim Atta kepada wartawan, tanpa memberi perincian lebih
lanjut.
"Banyak anggota gerombolan melarikan diri saat tentara kami dan relawan bergerak maju ke arah Amerli," kata Atta.
Pasukan keamanan yang didukung oleh ribuan anggota milisi Syiah dan
petempur Peshmerga Kurdi bergerak memasuki Kota Amerli, sekitar 90
kilometer di sebelah timur ibu kota Provinsi Salahudin, Tikrit, kata
satu sumber keamanan provinsi.
Sejak Minggu pagi, tentara yang mendapat dukungan udara pasukan Irak
dan AS terlibat bentrokan sengit melawan petempur Negara Islam,
kelompok cabang Al Qaida, di kota kecil tersebut dan bergerak maju ke
arah Amerli dari tiga arah pada siang hari, tambah sumber tersebut.
Tentara telah terlibat bentrokan sengit sejak Jumat (29/8) dan telah
merebut beberapa daerah di sekitar posisi petempur Negara Islam, yang
telah mengepung kota kecil itu selama dua bulan kata satu sumber di
dalam laporan sebelumnya.
Secara terpisah, pasukan keamanan menguasai jalan utara menuju kota
kecil Sulaimen Beg, yang berdekatan dan telah diduduki oleh gerilyawan
sejak lebih dari dua bulan lalu, kata sumber tersebut.
Stasiun televisi milik negara, Iraqiya, dengan mengutip Komandan
Pasukan Keamanan Letnan Jenderal Abdul Amir Az-Zaydi melaporkan tentara
Irak dan relawan Syiah telah merebut sebagian wilayah Sulaiman Beg,
setelah bentrokan sengit, dan para ahli peledak menjinakkan puluhan bom
pinggir jalan dan rumah yang dipasangi perangkap.
Pada Sabtu (30/8), Az-Zaydi mengatakan kepada wartawan, akan
diperlukan waktu "beberapa jam atau tak lebih dari satu atau dua hari
untuk menerobos pengepungan atas Amerli dan membukan jalan aman untuk
mengirim bantuan kepada warga kota kecil tersebut, yang berjuang
melindungi kota mereka meskipun kekurangan parah makanan dan air selama
lebih dari dua bulan".
(Uu.C003)
Berita Terkait
Pemkab Bartim kenalkan 'Si Paing'permudah pemantauan warga asing
Kamis, 14 November 2024 12:05 Wib
Korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon menjadi 3.243 orang
Rabu, 13 November 2024 8:32 Wib
Angkatan kerja Kalteng meningkat 53,27 ribu orang per Agustus 2024
Jumat, 8 November 2024 15:17 Wib
Pemkab komit terus memperkuat awasi orang asing di Bartim
Rabu, 6 November 2024 16:32 Wib
Imigrasi kerahkan 146 personel kawal desa binaan cegah calon PMI jadi korban perdagangan orang
Senin, 4 November 2024 16:19 Wib
Orang tua peserta didik berperan cegah kekerasan di sekolah
Senin, 4 November 2024 11:48 Wib
Disdik Kotim dorong keterlibatan orang tua di sekolah
Minggu, 3 November 2024 11:39 Wib
KPU Gumas libatkan puluhan orang sortir dan lipat surat suara
Sabtu, 2 November 2024 17:02 Wib