Realisasi Dana Perimbangan Barito Utara 90,77 Persen

id barito utara, muara teweh, dana perimbangan barito utara, bupati barut

Realisasi Dana Perimbangan Barito Utara 90,77 Persen

Logo Kabupaten Barito Utara. (istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Realisasi dana perimbangan atau pendapatan transfer pemerintah pusat yang diterima Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada tahun 2016 mencapai Rp982,7 miliar atau 90,77 persen dari alokasi dalam APBD Perubahan sebesar Rp1 miliar lebih.

"Penerimaan dana dari pusat ini berasal dari sejumlah sumber," kata Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Utara, Aswadin Noor di Muara Teweh, Selasa.

Ia mengatakan sumber dana pendapatan transfer pemerintah pusat itu antara lain bagi hasil pajak dengan realisasi Rp64,5 miliar atau 134,15 persen dari alokasi dalam APBD Perubahan 2016 sebesar Rp48 miliar lebih, bagi hasil bukan pajak Rp167,4 miliar atau 100,54 persen dari target Rp166,5 miliar.

Selain itu, katanya, Dana Alokasi Umum (DAU) terealisasi Rp569,6 miliar sesuai target yang ditetapkan, sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya terealisasi Rp181,1 miliar atau 60,70 persen dari target setelah perubahan Rp298,4 miliar.

"Tidak terealisasinya dana perimbangan seluruhnya diperkirakan karena terlambatnya penyaluran dana bagi hasil bukan pajak yang disalurkan ke daerah dan terjadinya pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat," katanya.

Aswadin menjelaskan penerimaan periode Januari-Desember 2016, diantaranya penerimaan dana bagi hasil bukan pajak yang bersumber dari provisi sumber daya hutan (PSDH) Rp13,2 miliar atau 106,59 persen dari target Rp12,4 miliar, dana reboisasi (DR) Rp29,2 miliar atau 88,32 persen dari rencana Rp33,1 miliar.

Penerimaan bagi hasil iuran tetap (land rent) Rp19,8 miliar atau 67,41 persen dari target Rp29,5 miliar dan iuran eksplorasi dan eksploitasi (royalti) Rp97,8 miliar atau 119,89 persen dari target Rp81,6 miliar.

"Rendahnya penerimaan DR dan landrent ini karena sebagian merupakan penyaluran oleh pusat yang diperkirakan terlambat masuk ke daerah," katanya.