Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Pengusaha muda Hendra Lesmana yang juga keponakan Abdul Rasyid yang dikenal sebagai orang terkaya di Kalimantan Tengah, menyatakan ikut berkompetisi pada pilkada serentak 2018 di Kabupaten Lamandau, Kalteng.
"Saya sudah pertimbangkan dengan niat tulus serta telah mendapat restu dari paman Abdul Rasyid AS, memutuskan maju sebagai bakal calon bupati Lamandau pada pilkada 2018," kata Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Rabu.
Abdul Rasyid pengusaha sektor kehutanan terutama kayu dan perkebunan kelapa sawit itu telah berhasil menjadikan keponakannnya Sugianto Sabran sebagai Gubernur Kalteng periode 2016-2021 dan kakak iparnya sebagai Bupati Kotawaringin Barat periode 2017-2022.
Hendra Lesmana usia 36 tahun ini mengatakan, keputusan maju sebagai calon kepala daerah bukan tiba-tiba namun muncul dari sebuah keikhlasan untuk mengabdikan diri dan mengabdi terhadap masyarakat di kabupaten Lamandau yang telah memiliki peran sangat besar dalam perjalanan hidup.
"Keluarga besar kami, khususnya dari paman kami Abdul Rasyid AS, tidak terbantahkan Lamandau bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan hidup keluarga besar kami," ucapnya.
Titik awal berjuang dalam dunia usaha itupun dimulai dari Kabupaten Lamandau, ujarnya.
Sebagai bukti keseriusan ikut berkompetisi di Pilkada Lamandau, Hendra telah mendaftar ke sejumlah Partai Politik. Mulai dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Demokrat.
Hendra mengaku sampai sekarang ini belum dapat menginformasikan pendamping dirinya maju di Pilkada Lamandau. Sebab, sekarang ini dirinya lebih fokus menyelesaikan berbagai tahapan pada proses penjaringan yang sedang dilakukan sejumlah ParpoL.
"Siapapun nantinya yang akan menjadi bakal calon Wakil Bupatinya, saat ini masih dalam tahap penjajakan. Kita masih terus menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak, baik itu tokoh agama, adat, masyarakat maupun pemuda, " bebernya.
Walaupun secara usia tergolong masih sang muda, namun hal itu tidak menjadikan Hendra Lesamana merasa kecil hati. Dirinya justru beranggapan bahwa yang muda seharusnya memiliki semangat dan motivasi yang besar dalam melayani masyarakat.
Dia mengatakan pemuda itu lebih memahami kondisi kekinian dan pendekatan terhadap percepatan memajukan pembangunan dan mensejahterahkan masyarakat akan semakin kreatif, inovatif serta mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi.
"Ikatan batin yang tidak terpisahkan itulah, saya merasa terpanggil, kami merasa bahwa kami memiliki tanggung jawab atas maju mundurnya Lamandau kedepan. Kami juga merasa perlu ambil bagian mewarnai Lamandau dengan tulus, ikhlas lillahi ta'ala, tanpa ambisi mengejar tujuan yang sifatnya material," demikian Hendra.
