Program Upsus Siwab di Lamandau Melebihi Target

id Distanak Lamandau, Hendra, Program Upsus Siwab

Program Upsus Siwab di Lamandau Melebihi Target

Ilustrasi - Sapi indukan di peternakan warga yang ikut dalam program Upaya Khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Nanga Bulik (AntaraKalteng) - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Lamandau mencatat kelahiran sapi program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting 2017 melebihi target.

Target kelahiran sapi program Upsus Siwap 2017 sebanyak 269 ekor, sedangkan yang telah terealisasi sampai sekarang mencapai 324 ekor, kata Kepala Bidang Peternakan Distanak Lamandau, Hendra di Nanga Bulik, Rabu.

"Pencapaian kelahiran sapi melebihi target ini bukan hanya karena pemerintah Kabupaten, tapi juga bukti bahwa masyarakat peternak sapi di Lamandau ini sangat mendukung dan terlibat aktif mensukseskan program Upsus Siwab," tambahnya.

Selain mendapat dukungan dari peternak sapi, Distanak Kabupaten Lamandau di tahun 2017 juga memperkenalkan teknologi Insiminasi Buatan atau kawin suntik pada sapi betina produktif.

Hendra mengatakan pada tahun ini sapi indukan yang di Insiminasi buatan ditargetkan sebanyak 538 ekor. Hanya, sampai sekarang ini baru tercapai sekitar 485 ekor, sehingga dalam waktu satu bulan ini akan diupayakan agar terget tersebut bisa direalisasikan.

"Kita optimis bisa mencapai target tersebut, karena peternak sapi di Lamandau rata-rata telah mengetahui dan mengerti cara Insiminasi buatan tersebut. Jadi ada dua cara mendukung suksesnya program Upsus Siwab di Kabupaten ini," tambahnya.

Upsus Siwab merupakan program nasional dalam mewujudkan swasembada daging. Program ini melibatkan seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia, termasuk di Provinsi Kalteng. Suksesnya program Upsus Siwab ini tidak hanya tergantung pemerintah, namun juga masyarakat, khususnya peternak sapi.

"Kita di Kabupaten Lamandau ini sudah menerapkan program Upsus Siwab. Ini adalah upaya kita untuk mendukung program pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada daging nasional," demikian Hendra.