Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kalangan Panitia Kerja Komisi II DPR RI melakukan kunjungan ke Provinsi Kalimantan Tengah untuk melihat secara detail sekaligus menginventarisasi berbagai permasalahan yang mungkin terjadi dalam melaksanakan Pilkada di 11 Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Inventarisasi ini penting agar Pemerintah Pusat bersama KPU dan Bawaslu pusat dapat mempersiapkan berbagai solusi terhadap permasalahan yang kemungkinan terjadi, kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fandi Utomo, saat melakukan pertemuan dengan Pemerintah se-Kalteng di Palangka Raya, Rabu.
"Informasi yang kami terima, masyarakat yang belum memiliki KTP elektronik di Kalteng ini masih relatif banyak, sekitar 10 persen dari jumlah penduduknya. 10 persen tersebut bahkan belum melakukan perekaman e-KTP," beber dia.
Dalam pertemuan tersebut, Anggota Panja Komisi II DPR RI yang turut hadir juga ada mempertanyakan sejauh mana keamanan dan kelancaran Pilkada, netralitas semua pihak yang terkait, data pemilih, perekaman dan pencetakan e-KTP, dukungan anggaran, dukungan Parpol ganda, hak-hak disabilitas dalam Pilkada, dan lainnya.
"Setelah mendengar langsung penjelasan dari berbagai pihak, kami mengapresiasi kesiapan dan keseriusan Provinsi Kalteng dalam melaksanakan serta mensukseskan Pilkada tahun 2018. Tapi, kami ingin permasalahan e-KTP harus dituntaskan 100 persen karena akan dipergunakan dalam Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada tahun 2019," kata Fandi.
Panja Komisi II DPR RI yang berkunjung ke Kalteng yakni, Ahmad Riza Patria, Komarudin Watubun, Endro Suswantoro Yahman, KRH Hendry Yosodiningrat, Sirmadji, Tuti N Roosdiono, Capt Anthon Sihombing, Tabrani Maamubn, Daniel Mutaqien Syafiuddin, Suasana Dachi, Amrullah Amri Tuasikal, EE Mangindaan, Libert Kristo Ibo, Siti Sarwindah, Abdul Hakam Naja, Yanuar Prihatin, Chairul Anwar, dan Firmansyah Mardanoes, dan lainnya.
Sementara dari pihak Pemerintah Provinsi Kalteng yang turut hadir dalam pertemuan tersebut yakni, Pelaksana Tugas (plt) Sekda Kalteng, Kepala SOPD di lingkungan Pemprov, Polda, Kejati, Bawaslu, KPU Kalteng, beberapa Pjs Bupati, dan lainnya.
Plt Sekdaprov Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, untuk pelaksanaan Pilkada di daerah ini, kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada telah menandatangani NPHD, sosialisasi kepada masyarakat, penetapan pasangan calon, pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon dan pemutahiran data dan dafar pemilih.
"Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pilkada juga telah membentuk Desk Pilkada, melaksanakan monitoring dan pemantauan kesiapan Pilkada serentak 2018, memantau progres realisasi anggaran NPHD, telah dilaksanakan Apel akbar dan deklarasi Pilkada damai tahun 2018, dan sebagainya," kata Fahrizal.
Berita Terkait
Anggota DPR RI dukung penegakan hukum dalam kasus santri membunuh ustadzah
Jumat, 17 Mei 2024 16:04 Wib
Menko Luhut larang WNA bermasalah masuk ke RI
Rabu, 15 Mei 2024 23:59 Wib
Caleg terpilih harus mundur bila maju Pilkada 2024
Rabu, 15 Mei 2024 22:41 Wib
ASN diingatkan hati-hati manfaatkan media sosial
Selasa, 14 Mei 2024 22:33 Wib
DPR RI pastikan revisi UU penyiaran tak bungkam pers
Selasa, 14 Mei 2024 21:27 Wib
Teras Narang: Gerakan Dayak Layak Terang perlu digemakan
Selasa, 14 Mei 2024 15:47 Wib
Wagub Kalteng harapkan SSDN PPRA Lemhanas berikan rekomendasi komprehensif
Senin, 13 Mei 2024 18:25 Wib
Sokong calon pemimpin punya komitmen majukan kesehatan dan pendidikan
Minggu, 12 Mei 2024 19:09 Wib