Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menargetkan pemeriksaan sapi melalui Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting 2018 sebanyak 650 ekor.
"Kami optimistis akan tercapai bahkan mungkin akan melebihi target karena sesuai realisasi tahun 2017 hasil kegiatan mencapai 650 ekor," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Barito Utara Indah Utari di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Indah, Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) merupakan program pemerintah pusat dengan tujuan penanganan gangguan reproduksi sapi betina, sinkronisasi birahi, pemberian hijauan pakan ternak dan konsentrat serta inseminasi buatan (IB) atau kawin alam (KA) dan pemeriksaan kebuntingan.
Kegiatan tersebut dilakukan di sejumlah sentra ternak sapi masyarakat sejumlah kecamatan di antaranya Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Selatan, Teweh Timur dan Gunung Purei.
"Saat ini petugas kami sudah mulai melakukan kegiatan tersebut di sejumlah desa," kata Indah didampingi petugas inseminator Ali Mirhan.
Indah menjelaskan kegiatan tahun 2018 ini dengan sasaran kelompok tani di Desa Mampuak II dan Jamut Kecamatan Teweh Timur, Desa Sei Rahayu I, Sei Rahayu II, Rimba Sari dan Beringin Raya Kecamatan Teweh Tengah.
Kemudian Desa Lampeong, Baok dan Tambaba di Kecamatan Gunung Purei, Desa Butong, Tawan Jaya dan Buntok Baru Kecamatan Teweh Selatan serta Kelurahan Montallat dan Kelurahan Tumpung Laung II di Kecamatan Montallat.
Pemeriksaan terhadap ternak sapi warga ini kalau ditemukan ada gangguan terhadap pertumbuhan ternak diberi obat dengan hormon, sedangkan yang kurus diberi vitamin dan obat cacing serta langsung penyuntikan peransang birahi.
"Kami harapkan dalam kegiatan Upsus Siwab ini berjalan sesuai rencana sehingga mendapatkan hasil yang maksimal," jelas dia.
Populasi ternak sapi di Kabupaten Barito Utara sampai April 2018 mencapai 3.610 ekor dengan betina produktif sebanyak 1.291 ekor.