Begini kondisi penerbangan di Bandara Tjilik Riwut saat terjadinya karhutla

id Angkasa pura, bandara, bandar udara, tjilik riwut, palangka raya, kalteng, kalimantan tengah, penerbangan, aktivitas, kebakaran hutan, kebakaran lahan

Begini kondisi penerbangan di Bandara Tjilik Riwut saat terjadinya karhutla

Dok-Suasana di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya. (Foto Istimewa)

Palangka Raya (ANTARA) - Saat ini telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah, namun kondisi tersebut belum memengaruhi aktivitas penerbangan di Bandar Udara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya.

"Aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut hingga saat ini dalam kondisi baik dan normal, baik pada aktivitas penerbangan datang maupun pergi," kata Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Cabang Palangka Raya Bandara Tjilik Riwut Siswanto di Palangka Raya, Senin.

Menurutnya, karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalteng, belum memberikan dampak negatif terhadap aktivitas penerbangan. Terbukti semuanya masih berjalan lancar tanpa adanya kendala atau hambatan.

Sesuai ketentuan yang berlaku, kondisi penerbangan dianggap membahayakan, jika jarak pandang oleh penerbang di runway atau landasan pacu dibawah 800 meter dan mereka sudah tidak bisa melihat kondisi di sekitarnya dengan baik.

"Jika kondisi itu sampai terjadi, maka ada sejumlah alternatif yang bisa diambil, seperti landing atau mendarat di tempat lain serta penundaan jadwal penerbangan," ungkapnya kepada Antara Kalteng.

Baca juga: Angkasa Pura II bantu kaum difabel melalui program kaki palsu

Hal itu pun, biasa dilakukan pada siang hari, namun apabila malam hari dengan dibantu pencahayaan yang memadai, maka pendaratan tetap bisa dilakukan, jika penerbang bisa melihat kondisi di sekitar landasan pacu dengan baik.

Hanya saja, Siswanto menegaskan, kondisi aktivitas penerbangan saat ini benar-benar baik dan dilakukan secara normal. Dampak asap akibat karhutla, belum memengaruhi Bandara Tjilik Riwut, sehingga semua pihak diminta tak perlu khawatir.

Jumlah penerbangan reguler, baik yang datang dan pergi di setiap harinya antara 25-30 flight. Kemudian jumlah penumpang, baik yang datang dan pergi berjumlah sekitar 2.500-3.000 orang.

Mereka adalah penumpang jalur penerbangan dari dan tujuan, Palangka Raya ke Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Pangkalan Bun hingga Pontianak.

"Jumlah itu sangatlag normal dan tidak ada perubahan untuk saat ini. Sementara untuk muatan barang atau kargo mencapai hingga 16 ton, terdiri dari 15 ton yang datang dan 1 ton yang berangkat," ungkapnya saat ditemui di Bandara Tjilik Riwut.

Lebih lanjut Siswanto mengungkapkan, pihaknya mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah provinsi dan instansi terkait lainnya, dalam pencegahan maupun penanganan karhutla yang ada di Kalteng.