Dinkes Gumas waspadai potensi peningkatan kasus DBD jelang musim penghujan
Kuala Kurun (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Maria Efiantie mengatakan memasuki musim penghujan, pihaknya mewaspadai potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Sampai saat ini DBD belum memiliki obat, sehingga upaya paling efektif untuk mengendalikan penyakit ini adalah melalui pengendalian jentik nyamuk,” ucap Maria saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Program pemberantasan sarang nyamuk 3M plus adalah cara paling efektif dan murah untuk mencegah dan mengendalikan DBD. 3M plus yakni menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas, ditambah mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Baca juga: Pilkades Serentak di Gumas belum terapkan e-voting
Cara mencegah perkembangbiakan nyamuk diantaranya dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, serta memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
“Kemudian sebaiknya menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar secara sembarangan, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, serta menggunakan kelambu saat tidur,” beber dia.
Secara khusus, dia sudah meminta kepada puskesmas di Kabupaten Gumas agar mewaspadai potensi peningkatan kasus DBD di wilayah kerja masing-masing, yang dapat mengakibatkan kejadian luar biasa.
Baca juga: Calon anggota BPD diminta kampanye secara sehat
Dia menyebut, puskesmas diharapkan dapat melakukan upaya pencegahan dan pengendalian kasus DBD, dengan melakukan beberapa upaya seperti meningkatkan upaya penggerakan masyarakat yang melibatkan lintas sektor terkait untuk melakukan PSN 3M plus.
“Selain itu meningkatkan surveilens kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD, diantaranya melalui kegiatan pemantauan jentik berkala serta melaporkan kasus DBD secara tepat melalui sistem kewaspadaan dini dan respon,” paparnya.
Upaya selanjutnya adalah mensosialisasikan dan mengimplementasikan Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pengamat Jentik atau G1R1J. Jumantik merupakan anggota masyarakat yang dilatih dan berperan dalam pengendalian DBD.
“Intinya, program PSN 3M plus adalah cara paling efektif dan murah dari yang lain untuk mencegah dan mengendalikan DBD. Jadi lakukan PSN 3M plus secara rutin, minimal satu minggu sekali,” demikian Maria.
Baca juga: Bupati Gumas pastikan perusda dikelola orang yang kompeten
Baca juga: DPRD Gumas belajar tata kelola peternakan di Kalsel
Baca juga: Fraksi PDIP Gumas sarankan pemkab hati-hati tempatkan pengelola perusda
“Sampai saat ini DBD belum memiliki obat, sehingga upaya paling efektif untuk mengendalikan penyakit ini adalah melalui pengendalian jentik nyamuk,” ucap Maria saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Program pemberantasan sarang nyamuk 3M plus adalah cara paling efektif dan murah untuk mencegah dan mengendalikan DBD. 3M plus yakni menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas, ditambah mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Baca juga: Pilkades Serentak di Gumas belum terapkan e-voting
Cara mencegah perkembangbiakan nyamuk diantaranya dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, serta memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
“Kemudian sebaiknya menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar secara sembarangan, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, serta menggunakan kelambu saat tidur,” beber dia.
Secara khusus, dia sudah meminta kepada puskesmas di Kabupaten Gumas agar mewaspadai potensi peningkatan kasus DBD di wilayah kerja masing-masing, yang dapat mengakibatkan kejadian luar biasa.
Baca juga: Calon anggota BPD diminta kampanye secara sehat
Dia menyebut, puskesmas diharapkan dapat melakukan upaya pencegahan dan pengendalian kasus DBD, dengan melakukan beberapa upaya seperti meningkatkan upaya penggerakan masyarakat yang melibatkan lintas sektor terkait untuk melakukan PSN 3M plus.
“Selain itu meningkatkan surveilens kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD, diantaranya melalui kegiatan pemantauan jentik berkala serta melaporkan kasus DBD secara tepat melalui sistem kewaspadaan dini dan respon,” paparnya.
Upaya selanjutnya adalah mensosialisasikan dan mengimplementasikan Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pengamat Jentik atau G1R1J. Jumantik merupakan anggota masyarakat yang dilatih dan berperan dalam pengendalian DBD.
“Intinya, program PSN 3M plus adalah cara paling efektif dan murah dari yang lain untuk mencegah dan mengendalikan DBD. Jadi lakukan PSN 3M plus secara rutin, minimal satu minggu sekali,” demikian Maria.
Baca juga: Bupati Gumas pastikan perusda dikelola orang yang kompeten
Baca juga: DPRD Gumas belajar tata kelola peternakan di Kalsel
Baca juga: Fraksi PDIP Gumas sarankan pemkab hati-hati tempatkan pengelola perusda