Dinkes Palangka Raya gencarkan pencegahan penyebaran DBD
Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menggencarkan upaya pencegahan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di kota setempat.
"Salah satu upaya itu dengan memaksimalkan sosialisasi pencegahan penyebaran DBD dengan menggunakan mobil siaran keliling," kata Kepala Dinkes Kota Palangka Raya, Andjar hari Purnomo di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengatakan, melalui siaran keliling, masyarakat diberikan informasi mengenai cara-cara pencegahan DBD, seperti menguras bak mandi, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan menghindari penumpukan barang-barang yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Selain itu disampaikan juga gejala DBD yang patut diwaspadai seperti bintik merah, muntah dan nyeri sendi serta mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala serupa agar segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.
“Dengan melakukan sosialisasi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD,” katanya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya jaga ketat penghitungan dan rekapitulasi hasil suara
Selain itu, saat ini Pemkot Palangka Raya, juga menggencarkan upaya pencegahan penyebaran DBD melalui pelaksanaan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu sebelumnya juga menginstruksikan para camat dan lurah untuk aktif melaksanakan gerakan PSN.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat turut aktif melakukan gerakan PSN dengan menjadi juru pemantau jentik, minimal di lingkungan tempat kerja atau tempat tinggal masing-masing.
"Camat dan lurah juga harus melibatkan seluruh unsur mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua RT/RW, dan lainnya untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya nyamuk DBD dan cara pencegahannya," kata Hera.
Masyarakat melakukan gerakan 3M plus, meliputi menguras tempat penampungan air secara berkala, menutup penampungan air dan mendaur, atau mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti serta menaburkan bubuk abate.
"Selain itu juga dengan melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bubuk abate ini bisa diperoleh secara gratis di puskesmas yang ada di Kota Palangka Raya," kata Andjar.
Baca juga: Wali kota imbau masyarakat menjaga suasana pemilu tetap kondusif
Baca juga: Bawaslu rekomendasikan 14 TPS di Kalteng laksanakan PSU
Baca juga: Prabowo-Gibran menangi suara di TPS Lapas-Rutan di Kalteng
"Salah satu upaya itu dengan memaksimalkan sosialisasi pencegahan penyebaran DBD dengan menggunakan mobil siaran keliling," kata Kepala Dinkes Kota Palangka Raya, Andjar hari Purnomo di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengatakan, melalui siaran keliling, masyarakat diberikan informasi mengenai cara-cara pencegahan DBD, seperti menguras bak mandi, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan menghindari penumpukan barang-barang yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Selain itu disampaikan juga gejala DBD yang patut diwaspadai seperti bintik merah, muntah dan nyeri sendi serta mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala serupa agar segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.
“Dengan melakukan sosialisasi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD,” katanya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya jaga ketat penghitungan dan rekapitulasi hasil suara
Selain itu, saat ini Pemkot Palangka Raya, juga menggencarkan upaya pencegahan penyebaran DBD melalui pelaksanaan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu sebelumnya juga menginstruksikan para camat dan lurah untuk aktif melaksanakan gerakan PSN.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat turut aktif melakukan gerakan PSN dengan menjadi juru pemantau jentik, minimal di lingkungan tempat kerja atau tempat tinggal masing-masing.
"Camat dan lurah juga harus melibatkan seluruh unsur mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua RT/RW, dan lainnya untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya nyamuk DBD dan cara pencegahannya," kata Hera.
Masyarakat melakukan gerakan 3M plus, meliputi menguras tempat penampungan air secara berkala, menutup penampungan air dan mendaur, atau mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti serta menaburkan bubuk abate.
"Selain itu juga dengan melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bubuk abate ini bisa diperoleh secara gratis di puskesmas yang ada di Kota Palangka Raya," kata Andjar.
Baca juga: Wali kota imbau masyarakat menjaga suasana pemilu tetap kondusif
Baca juga: Bawaslu rekomendasikan 14 TPS di Kalteng laksanakan PSU
Baca juga: Prabowo-Gibran menangi suara di TPS Lapas-Rutan di Kalteng