Sebuah rumah di Sampit ludes terbakar
Sampit (ANTARA) - Warga Perumahan Wengga Metropolitan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dibuat panik oleh terbakarnya sebuah warga setempat.
"Kebakaran menghanguskan satu buah rumah. Untungnya tidak ada korban jiwa karena saat kejadian, rumah itu sedang dalam keadaan kosong," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Minggu malam.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 19.30 WIB pada sebuah rumah di Perumahan Wengga Metropolitan 19 jalur 8 RT 23 RW 02 Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Rumah tersebut diketahui merupakan milik Rina Pertiwi.
Belum diketahui penyebab kebakaran. Namun, kebakaran tersebut terjadi saat kawasan itu dan sebagian besar wilayah di Sampit terjadi pemadaman listrik sejak sore hari sehingga ada yang menduga ada kaitannya dengan arus listrik atau akibat lampu penerangan.
Saat kejadian, warga melihat api tiba-tiba membubung tinggi sehingga membuat warga berhamburan keluar rumah dan mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Saat kejadian, rumah itu ternyata dalam kondisi kosong. Sang pemilik rumah sedang pergi ke pasar malam, sedangkan sang anak masih berada di masjid melaksanakan ibadah.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta sediakan angkutan layak pelajar kecamatan
Warga menduga api muncul dari bagian belakang rumah, namun belum diketahui penyebabnya. Api kemudian menjalar dengan cepat membakar atap dan isi rumah.
Warga berusaha agar api dapat dipadamkan sehingga tidak merembet ke rumah lainnya. Pemadaman lebih maksimal setelah dua unit mobil pemadam kebakaran yang diperkuat 20 personel tiba di lokasi untuk memadamkan api.
"Bagian atap dan isi rumah ludes terbakar karena terbuat dari kayu dan bahan lainnya yang mudah terbakar. Penyebab api belum diketahui. Nanti itu kewenangan polisi untuk menyelidikinya," ujar Rihel.
Rihel mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya kebakaran permukiman maupun lahan. Jika listrik sedang padam, warga diminta berhati-hati ketika menggunakan penerangan seperti lilin atau lampu teplok karena berisiko memicu kebakaran.
Baca juga: Sarana air bersih sangat dibutuhkan masyarakat Kotim
"Kebakaran menghanguskan satu buah rumah. Untungnya tidak ada korban jiwa karena saat kejadian, rumah itu sedang dalam keadaan kosong," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Minggu malam.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 19.30 WIB pada sebuah rumah di Perumahan Wengga Metropolitan 19 jalur 8 RT 23 RW 02 Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Rumah tersebut diketahui merupakan milik Rina Pertiwi.
Belum diketahui penyebab kebakaran. Namun, kebakaran tersebut terjadi saat kawasan itu dan sebagian besar wilayah di Sampit terjadi pemadaman listrik sejak sore hari sehingga ada yang menduga ada kaitannya dengan arus listrik atau akibat lampu penerangan.
Saat kejadian, warga melihat api tiba-tiba membubung tinggi sehingga membuat warga berhamburan keluar rumah dan mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Saat kejadian, rumah itu ternyata dalam kondisi kosong. Sang pemilik rumah sedang pergi ke pasar malam, sedangkan sang anak masih berada di masjid melaksanakan ibadah.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta sediakan angkutan layak pelajar kecamatan
Warga menduga api muncul dari bagian belakang rumah, namun belum diketahui penyebabnya. Api kemudian menjalar dengan cepat membakar atap dan isi rumah.
Warga berusaha agar api dapat dipadamkan sehingga tidak merembet ke rumah lainnya. Pemadaman lebih maksimal setelah dua unit mobil pemadam kebakaran yang diperkuat 20 personel tiba di lokasi untuk memadamkan api.
"Bagian atap dan isi rumah ludes terbakar karena terbuat dari kayu dan bahan lainnya yang mudah terbakar. Penyebab api belum diketahui. Nanti itu kewenangan polisi untuk menyelidikinya," ujar Rihel.
Rihel mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya kebakaran permukiman maupun lahan. Jika listrik sedang padam, warga diminta berhati-hati ketika menggunakan penerangan seperti lilin atau lampu teplok karena berisiko memicu kebakaran.
Baca juga: Sarana air bersih sangat dibutuhkan masyarakat Kotim