Pemkab Kotim apresiasi dukungan pengolahan emas tanpa merkuri untuk penambang

id Pemkab Kotim apresiasi dukungan pengolahan emas tanpa merkuri untuk penambang,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit,PERS,Merkuri,WPR,Pertambangan rakyat

Pemkab Kotim apresiasi dukungan pengolahan emas tanpa merkuri untuk penambang

Country Project Manager AGC Agni Pratama dan perwakilan GAC Gayle Barneet berkunjung ke WPR Pudu Jaya Lestari yang menjadi lokasi program penambangan emas tanpa merkuri, Jumat (13/12/2019) lalu. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengapresiasi dukungan terhadap penambang emas tradisional di daerah itu agar bisa menjalankan pekerjaannya tanpa harus bersentuhan lagi dengan merkuri.

"Kita semua tahu bahwa penggunaan merkuri memberikan dampak yang berbahaya, baik bagi penambang maupun terhadap lingkungan. Jika fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri dapat segera beroperasi di tempat ini, maka masyarakat dan pemerintah dapat merasakan manfaatnya," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.

Merkuri menjadi salah satu ancaman yang selama ini dihadapi penambang tradisional, termasuk di Kotawaringin Timur. Zat yang dipakai untuk proses pemurnian emas hasil tambang rakyat sangat membahayakan kesehatan penambang dan warga yang menggunakan air tercemar merkuri.

Halikinnor mengapresiasi ada pihak yang kini membantu menanggulangi masalah itu dengan menjalankan pengolahan emas tanpa merkuri. Dia berharap program ini dapat membantu masyarakat agar terhindar dari dampak merkuri, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat melalui penambangan emas ramah lingkungan.

Kotawaringin Timur menjadi salah satu daerah yang dipilih dalam Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS), yakni program pemberdayaan pertambangan emas skala kecil di Indonesia yang didukung oleh Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC), diimplementasikan oleh Artisanal Gold Council (AGC) Canada, Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI).

Pelaksanaan program ini menggandeng mitra lokal yakni Lentera Kartini yang merupakan lembaga swadaya masyarakat bergerak di bidang sosial, khususnya di bidang gender serta perlindungan perempuan dan anak.

Program ini mendukung Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menghapus penggunaan merkuri dalam penambangan rakyat. Wilayah yang menjadi lokasi kegiatan ini adalah wilayah pertambangan rakyat Pudu Jaya Lestari Desa Bukit Harapan Kecamatan Parenggean. 

Jumat (13/12) lalu Country Project Manager AGC Agni Pratama dan Gayle Barneet perwakilan dari GAC, meninjau ke lokasi didampingi pengurus Lentera Kartini. Mereka bertemu dengan penambang setempat dan menyampaikan kabar terkait rencana pengolahan emas tanpa merkuri.

Baca juga: Jelang Natal, Polres Kotim siapkan tempat istirahat bagi pengendara

"Dalam waktu dekat fasilitas pengolahan emas bebas merkuri akan dapat beroperasi di WPR Pudu Jaya Lestari.  Mesin-mesin yang ada dalam fasilitas pengolahan emas bebas merkuri milik PERS merupakan teknologi percontohan dan satu-satunya di Wilayah Kalimantan Tengah," katanya.

Agni mengatakan, fasilitas pengolahan emas bebas merkuri ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan para penambang dan komunitasnya, khususnya terbebas dari merkuri. Dia berterima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terhadap program ini.

Penambang akan dilatih mengoperasikan teknologi yang digunakan PERS sehingga mereka memiliki kemampuan untuk beralih pada pengolahan emas bebas merkuri.

Sementara itu perwakilan dari GAC Gayle Barneet mengatakan, dukungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sangat penting dalam menyukseskan program ini demi masa depan para penambang rakyat.  

Begitu pengolahan emas bebas merkuri tersebut beroperasi, dia berjanji akan merekomendasikan Duta Besar Kanada untuk Indonesia berkunjung ke lokasi pengolahan emas bebas merkuri tersebut.

Kunjungan tersebut nantinya dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk berdiskusi dalam pengembangan program bantuan terhadap penambang rakyat di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Baca juga: Pemkab Kotim diminta perbaiki sistem perencanaan anggaran