Sampit (ANTARA) - Kebakaran terjadi di Jalan Suka Bangsa Gang Keranggan Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sekitar pukul 11.00 WIB, menghanguskan sebuah rumah.
"Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong. Kami bersyukur masyarakat cepat melaporkan sehingga kebakaran tidak sampai meluas. Kalau terlambat, sangat rawan karena rumah warga di sini terbuat dari kayu," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Rabu.
Rumah tersebut dihuni keluarga pasangan Muhammad Taufiq dan Maysaroh. Taufiq merupakan pekerja bangunan, sedangkan sang istri seorang ibu rumah tangga.
Saat kejadian rumah terbuat dari kayu itu sedang tidak ada penghuni. Taufiq sudah berangkat bekerja, sedangkan sang istri sedang ke rumah orangtuanya yang berada di belakangan rumah mereka.
Kebakaran pertama kali diketahui oleh tetangga yang rumahnya berhadapan dengan rumah keluarga Taufiq. Saat itu warga keluar rumah karena mendengar bunyi keras seperti seng sedang dipukul.
Saat dilihat, ternyata api sudah membubung tinggi di bagian belakang rumah. Warga yang mendengar teriakan saksi kemudian berhamburan berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, seraya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Api dengan cepat menjalar karena rumah terbuat dari kayu. Warga panik karena khawatir api terus menjalar ke rumah lainnya karena jaraknya cukup dekat.
Baca juga: NU Kalteng optimistis wujudkan rumah sakit dan perguruan tinggi
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menerjunkan dua armada beranggotakan lebih dari 20 personel. Akibat kebakaran itu, rumah keluarga Taufiq dan satu dapur rumah warga lainnya hangus terbakar.
Sekitar 20 menit, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kerugian materi yang diderita korban mencapai puluhan juta rupiah.
"Penyebab kebakaran sedang diselidiki polisi, tapi kalau saya melihat dari kondisinya, ada kemungkinan disebabkan api dari kompor karena terlihat terjadi pembakaran sempurna di bagian dapur," kata Rihel.
Rihel mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan memeriksa kembali kompor dan peralatan elektronik sebelum meninggalkan rumah. Tidak jarang kebakaran terjadi akibat kelalaian manusia.
Baca juga: Usulan pembentukan Kotara tetap menjadi perhatian DPRD Kotim
Baca juga: Gubernur Kalteng ajak masyarakat isi data sensus penduduk online