Puluhan warga Palangka Raya berbondong-bondong ambil cairan desinfektan dan antiseptik gratis
Palangka Raya (ANTARA) - Puluhan warga Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah berbondong-bondong mengantre dengan membawa jeriken serta botol air minuman mineral, hanya untuk mendapatkan cairan desinfektan dan antiseptik yang dibagikan oleh Direktorat Sabhara Polda Kalteng secara gratis.
Warga Jalan G Obos Kecamatan Jekan Raya, Raji di Palangka Raya, Senin, mengaku dengan adanya hal tersebut sudah membantu dalam mencegah berkembangnya COVID-19 di sekitar rumahnya.
"Saya mengambil cairan desinfektan satu botol besar air mineral dengan tujuan untuk menyemprotkan cairan tersebut ke gagang pintu rumah yang sering di pegang serta bebrapa tempat lainnya," kata Raji ke Pos Polisi Jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya.
Ia mengaku, cairan desinfektan yang didapatkannya secara gratis tersebut bisa digunakannya untuk dalam beberapa hari. Karena cepat atau tidaknya habis cairan tersebut tergantung penggunaanya.
"Kalau setiap hari digunakan dan menyemprotkannya di sejumlah tempat, paling dua hari sudah habis," katanya.
Di lokasi yang sama, Juan warga Jalan Rajawali mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sebenarnya sudah membantu masyarakat dalam melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan rumahnya.
Walaupun, 'Kota Cantik' Palangka Raya pendemi COVID-19 atau virus Corona dan masuk zona merah Corona.
Cairan desinfektan dan antiseptik yang ia ambil dengan sempat mengantre cukup lama.
"Cairan ini untuk jaga-jaga agar virus tersebut tidak menular ke kita dan berkembang dilingkungan sekitar kita," ucapnya.
Selain itu, warga Jalan Meranti III, Kecamatan Pahandut, Rendi mengatakan, bahwa pihaknya tidak setuju dengan adanya kegiatan tersebut. Sebab, orang nikah saja dibubarkan, apalagi ini berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan desinfektan dan antiseptik gratis.
"Bukan kita tidak mendukung kebijakan maupun kegiatan pembagian desinfektan dan antiseptik gratis oleh pihak Direktorat Sabhara Polda Kalteng. Namun, masyarakat juga harus memahami bahaya penyebaran COVID-19 dan selalu mengikuti anjuran pemerintah serta Maklumat Kapolri dengan selalu menghindari tempat keramaian," kata bapak satu orang anak itu.
Wakil Direktur Sabhara Polda Kalteng AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, selain melakukan penyemprotan secara massal, pihaknya memberikan cairan desinfektan dan antiseptik gratis bagi masyarakat Kota Palangka Raya.
Adapun jumlah cairan tersebut yang diberikan kepada masyarakat, yakni 7.000 liter cairan desinfektan dan sebanyak 5.000 liter cairan antiseptik.
"Khusus untuk cairan antiseptik kami menggunakan bahan sabun antibakteri, kaporit dan alkohol 70 persen. Kami pastikan bahan tersebut aman untuk kulit manusia," ungkapnya.
Berdasarkan informasi dilapangan, kegiatan pembagian cairan desinfektan dan antiseptik untuk pencegahan berkembangnya COVID-19 tersebut juga akan kembali dilaksanakan di kawasan setempat.
Pembagian secara gratis tersebut akan diperkirakan di mulai sekitar pukul 09.00 WIB atau pukul 10,00 WIB sampai selesai.
Sekedar informasi, Data Gugus Tugas mencatat 32 provinsi sudah terpapar COVID-19 dengan rincian 20 provinsi mengalami peningkatan kasus positif per 6 April di antaranya di Bali (tambah 7 kasus), Banten (tambah 10 kasus), DI Yogyakarta (tambah 6 kasus).
Kemudian, DKI Jakarta (tambah 101 kasus), Jawa Barat (tambah 11 kasus), Jawa Tengah (tambah 12 kasus), Jawa Timur (tambah satu kasus), Kalimantan Barat (tambah dua kasus), Kalimantan Timur (tambah satu kasus).
Di Kalimantan Tengah (tambah 9 kasus), Kalimantan Selatan (tambah dua kasus), Kalimantan Utara (tambah tujuh kasus), Nusa Tenggara Barat (tambah tiga kasus), Sumatera Barat (tambah 10 kasus), Sulawesi Utara (tambah dua kasus), Sumatera Utara (tambah satu kasus), Sulawesi Tenggara (tambah satu kasus), Sulawesi Selatan (tambah 30 kasus), Lampung (tambah satu kasus), dan Riau (tambah satu kasus).
Warga Jalan G Obos Kecamatan Jekan Raya, Raji di Palangka Raya, Senin, mengaku dengan adanya hal tersebut sudah membantu dalam mencegah berkembangnya COVID-19 di sekitar rumahnya.
"Saya mengambil cairan desinfektan satu botol besar air mineral dengan tujuan untuk menyemprotkan cairan tersebut ke gagang pintu rumah yang sering di pegang serta bebrapa tempat lainnya," kata Raji ke Pos Polisi Jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya.
Ia mengaku, cairan desinfektan yang didapatkannya secara gratis tersebut bisa digunakannya untuk dalam beberapa hari. Karena cepat atau tidaknya habis cairan tersebut tergantung penggunaanya.
"Kalau setiap hari digunakan dan menyemprotkannya di sejumlah tempat, paling dua hari sudah habis," katanya.
Di lokasi yang sama, Juan warga Jalan Rajawali mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sebenarnya sudah membantu masyarakat dalam melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan rumahnya.
Walaupun, 'Kota Cantik' Palangka Raya pendemi COVID-19 atau virus Corona dan masuk zona merah Corona.
Cairan desinfektan dan antiseptik yang ia ambil dengan sempat mengantre cukup lama.
"Cairan ini untuk jaga-jaga agar virus tersebut tidak menular ke kita dan berkembang dilingkungan sekitar kita," ucapnya.
Selain itu, warga Jalan Meranti III, Kecamatan Pahandut, Rendi mengatakan, bahwa pihaknya tidak setuju dengan adanya kegiatan tersebut. Sebab, orang nikah saja dibubarkan, apalagi ini berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan desinfektan dan antiseptik gratis.
"Bukan kita tidak mendukung kebijakan maupun kegiatan pembagian desinfektan dan antiseptik gratis oleh pihak Direktorat Sabhara Polda Kalteng. Namun, masyarakat juga harus memahami bahaya penyebaran COVID-19 dan selalu mengikuti anjuran pemerintah serta Maklumat Kapolri dengan selalu menghindari tempat keramaian," kata bapak satu orang anak itu.
Wakil Direktur Sabhara Polda Kalteng AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, selain melakukan penyemprotan secara massal, pihaknya memberikan cairan desinfektan dan antiseptik gratis bagi masyarakat Kota Palangka Raya.
Adapun jumlah cairan tersebut yang diberikan kepada masyarakat, yakni 7.000 liter cairan desinfektan dan sebanyak 5.000 liter cairan antiseptik.
"Khusus untuk cairan antiseptik kami menggunakan bahan sabun antibakteri, kaporit dan alkohol 70 persen. Kami pastikan bahan tersebut aman untuk kulit manusia," ungkapnya.
Berdasarkan informasi dilapangan, kegiatan pembagian cairan desinfektan dan antiseptik untuk pencegahan berkembangnya COVID-19 tersebut juga akan kembali dilaksanakan di kawasan setempat.
Pembagian secara gratis tersebut akan diperkirakan di mulai sekitar pukul 09.00 WIB atau pukul 10,00 WIB sampai selesai.
Sekedar informasi, Data Gugus Tugas mencatat 32 provinsi sudah terpapar COVID-19 dengan rincian 20 provinsi mengalami peningkatan kasus positif per 6 April di antaranya di Bali (tambah 7 kasus), Banten (tambah 10 kasus), DI Yogyakarta (tambah 6 kasus).
Kemudian, DKI Jakarta (tambah 101 kasus), Jawa Barat (tambah 11 kasus), Jawa Tengah (tambah 12 kasus), Jawa Timur (tambah satu kasus), Kalimantan Barat (tambah dua kasus), Kalimantan Timur (tambah satu kasus).
Di Kalimantan Tengah (tambah 9 kasus), Kalimantan Selatan (tambah dua kasus), Kalimantan Utara (tambah tujuh kasus), Nusa Tenggara Barat (tambah tiga kasus), Sumatera Barat (tambah 10 kasus), Sulawesi Utara (tambah dua kasus), Sumatera Utara (tambah satu kasus), Sulawesi Tenggara (tambah satu kasus), Sulawesi Selatan (tambah 30 kasus), Lampung (tambah satu kasus), dan Riau (tambah satu kasus).