PLN rencanakan bangun jaringan listrik untuk empat desa di Gumas

id pln gunung mas,gumas,PLN rencanakan bangun jaringan listrik untuk empat desa di Gumas,corona,covid 19

PLN rencanakan bangun jaringan listrik untuk empat desa di Gumas

Seorang warga Desa Bereng Jun sedang mengoperasionalkan genset. (ANTARA/HO - Tris)

Kuala Kurun (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara berencana membangun jaringan listrik untuk empat desa di wilayah Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sekitar Mei 2020 mendatang.

Plt Manajer PLN ULP Kuala Kurun Agung Darmawan, saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin, mengatakan bahwa keempat desa tersebut adalah Bereng Jun, Fajar Harapan, Belawan Mulya dan Bangun Sari.

“Untuk pelaksanaan pembangunan rencananya dilakukan pada Mei 2020. Namun proses pembangunan tersebut sangat bergantung pada kondisi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19,” ucapnya.

Baca juga: Inilah kronologi tiga warga meninggal akibat luapan sungai di pedalaman Gumas

Dia menyebut, PLN berinvestasi untuk memberi pelayanan listrik kepada masyarakat di empat desa tadi. Diharapkan, masyarakat keempat desa tersebut juga memberi dukungan penuh kepada PLN.

Dalam pembangunan jaringan listrik, ujar dia, PLN akan melewati lahan milik masyarakat. Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang lahannya dilewati pembangunan jaringan listrik diminta mendukung PLN.

Menurut dia, dukungan yang dimaksud disini adalah dalam bentuk merelakan dan memberi izin kepada PLN untuk memangkas sebagian pohon yang lahannya dilewati pembangunan jaringan listrik.

“Dukungan dari masyarakat sangat diperlukan, supaya pembangunan jaringan listrik PLN untuk keempat desa tersebut nantinya dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan,” papar Agung.

Baca juga: Gumas berduka banjir bandang telan korban jiwa

Terpisah, Tris, salah satu warga Desa Bereng Jun menyampaikan warga setempat sangat mendambakan kehadiran layanan PLN. Selama ini mereka harus menggunakan genset dalam memenuhi kebutuhan terhadap listrik.

Dalam sehari, ujar dia, warga biasanya menghabiskan tiga liter bahan bakar minyak untuk operasional genset. Itupun genset hanya dioperasionalkan mulai pukul 18.00 hingga tengah malam.

Artinya, dalam satu bulan warga Desa Bereng Jun bisa menghabiskan biaya sekitar Rp900 ribu untuk memenuhi kebutuhan terhadap listrik. Oleh sebab itu, kehadiran layanan listrik dari PLN sangat didambakan warga setempat.

Dia menerangkan, selama menggunakan genset tak jarang warga khawatir peralatan elektronik yang mereka miliki mengalami kerusakan, mengingat tegangan listrik yang dihasilkan oleh genset dapat dikatakan tidak stabil.

“Charger laptop saya pernah terbakar karena menggunakan genset, jadi harus hati-hati saat menggunakan genset. Intinya, masyarakat Bereng Jun sangat mengharapkan kehadiran layanan PLN,” jelas Tris.

Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat cegah penyebaran COVID-19

Baca juga: Pemerintah diminta perhatikan masyarakat yang tidak merasakan listrik gratis

Baca juga: PDP meninggal di RSUD Doris Sylvanus sempat berkunjung ke Gumas