Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rudianur mendukung penuh pelaksanaan program Desa Pantang Mundur atau dalam bahasa Dayak disebut dengan "Lewu Isen Mulang".
"Program ini harus kita dukung karena sangat bagus dalam mendorong kemajuan desa. Bahkan, dampaknya juga sangat positif bagi daerah di lingkup kabupaten dan provinsi kita ini," kata Rudianur di Sampit, Senin.
Seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah menetapkan sebuah desa sebagai desa percontohan dalam Program Desa Pantang Mundur. Di Kotawaringin Timur, desa yang terpilih dalam seleksi program ini di tingkat kabupaten adalah Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Pengenalan desa ini dilaksanakan Senin pagi, dihadiri Bupati H Supian Hadi, Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin, Dandim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari serta Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rudianur bersama Bima Santoso.
Program ini dinilai membawa banyak manfaat dalam banyak hal seperti ketahanan pangan, penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, serta tangguh dalam membantu penanggulangan pandemi COVID-19.
Tiga isu sentral tersebut merupakan masalah serius yang saat ini menjadi prioritas pemerintah daerah. Untuk itu sangat tepat jika Desa Pantang Mundur turut mendukung program pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Program ini sangat strategis dilaksanakan di desa karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pelibatan masyarakat secara langsung diharapkan dapat mendorong kemajuan daerah yang dimulai dari kemajuan desa.
"Kami berharap program ini dapat berjalan baik sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat dan daerah. Kami di DPRD tentu akan mendukung pelaksanaan program ini," ucap Rudianur.
Sementara itu Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, Desa Eka Bahurui dipilih menjadi Desa Pantang Mundur atau Lewi Isen Mulang karena memiliki tiga kriteria yang ditetapkan sebagai percontohan program tersebut.
"Desa ini diharapkan menjadi contoh bagi desa yang lain untuk mendukung kemajuan dan ketangguhan desa dalam pembangunan dan menyelesaikan permasalahan yang sering terjadi," harap Harris Jakin.
Selama ini Desa Eka Bahurui memang sudah dikenal dengan banyak prestasi hingga di tingkat nasional. Kekompakan dan keaktifan masyarakatnya menjadi modal kuat sehingga desa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim sebut Harganas motivasi mencapai keluarga sejahtera
Sebelumnya Polres Kotawaringin Timur sengaja menginventarisasi potensi desa yang ada di kabupaten ini untuk dibina dan dijadikan percontohan melalui program Desa Pantang Mundur.
"Ada tiga kriteria yang harus dimiliki desa yang akan dijadikan Desa Pantang Mundur, yaitu masyarakatnya giat dalam bidang ketahanan pangan, penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta ketangguhan dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19. Desa ini nantinya akan dijadikan desa unggulan dan percontohan," kata Harris Jakin.
Tiga kriteria tersebut sesuai dengan perkembangan situasi saat ini yang menuntut perhatian serius semua pihak. Ketiga kriteria itu menjadi sangat penting karena sama-sama menyangkut kemaslahatan masyarakat luas.
"Saya berharap desa di Kotawaringin Timur ini meraih hasil terbaik. Secara tidak langsung ini juga menunjukkan kesiapan Kotawaringin Timur dalam menyikapi perkembangan kondisi terkait ketahanan pangan, karhutla dan COVID-19," demikian Harris Jakin.
Baca juga: Orangutan ini sempat mengejar petugas sebelum dilumpuhkan
Baca juga: Ini penjelasan KPU Kotim terkait hasil reaktif 92 orang petugasnya