Pasien sembuh COVID-19 Kalteng mencapai 52,9 persen

id Virus corona, covid 19, kalteng, kalimantan tengah, tim gugus tugas, pasien positif sembuh, pasien dengan pengawasan, pdp, orang dalam pemantauan, odp

Pasien sembuh COVID-19 Kalteng mencapai 52,9 persen

Foto Dokumentasi - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran selaku Ketua Gugus Tugas menyampaikan, hingga Senin (6/7) jumlah pasien COVID-19 yang sembuh sebanyak 549 orang atau sekitar 52,9 persen dari terkonfirmasi kasus positif.

"Hal ini merupakan kabar baik bagi kita semua karena sudah semakin banyak yang mengalami kesembuhan," kata Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran di Palangka Raya.

Pasien sembuh dari COVID-19 pada hari ini bertambah 19 orang, berasal dari Palangka Raya 13 orang, Gunung Mas 3 orang, serta Kotawaringin Timur, Kapuas dan Barito Utara masing-masing satu orang.

Sedangkan positif COVID-19 ada penambahan sebanyak delapan orang, berasal dari Palangka Raya empat orang, Katingan satu orang, Kotawaringin Timur dua orang, serta Gunung Mas satu orang.

Secara kumulatif positif COVID-19 Kalteng menjadi 1.037 kasus, terdiri dari 426 dalam perawatan, 549 sembuh dan 62 meninggal. Pasien dengan pengawasan (PDP) 106 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 244 orang.

Jubir COVID-19 Kalteng dr Caroline Ivonne menjelaskan, 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah terdampak COVID-19, tetapi Sukamara sudah tidak ada kasus sehingga dikategorikan zona hijau dan Lamandau sudah tidak ada kasus aktif tetapi belum dikategorikan zona hijau.

Mengenai penerapan tatanan hidup baru atau 'new normal', sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ditegaskan bahwa bukan berarti kembali ke kondisi normal seperti dulu, melainkan memulai aktivitas normal dengan kebiasaan baru.

"Yakni minimal melakukan tiga hal, seperti selalu menjaga jarak, menggunakan masker ketika keluar rumah, serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," tuturnya saat siaran pers.

Kemudian masyarakat diajak mengikuti perkembangan penanganan COVID-19 di Kalimantan Tengah pada situs web maupun layanan informasi yang disediakan pemerintah daerah.

"Pastikan informasi yang diperoleh dari sumber resmi, hindari hoax yang justru dapat menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat," ungkapnya.