Satu lantai RSUD Murjani Sampit disiapkan khusus penanganan COVID-19
Sampit (ANTARA) - Jumlah penderita COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terus bertambah sehingga membuat pemerintah harus menambah ruang perawatan, rencananya dengan mengosongkan satu lantai di RSUD dr Murjani Sampit untuk dijadikan ruang isolasi perawatan pasien COVID-19.
"Total ruang yang ada saat ini di rumah sakit dan Klinik Islamic Center ada 99 ruang, saat ini pasien rawat COVID-19 sudah menuju 100. Tentunya yang paling terdekat adalah rumah sakit. Kemarin kita diskusi dengan direktur rumah sakit, satu lantai kita kosongkan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Multazam mengatakan, kondisi memprihatinkan sedang terjadi yakni penderita COVID-19 terus bertambah. Hari ini hasil swab menunjukkan ada 16 pasien baru terkonfirmasi positif COVID-19.
Penambahan itu baru sesi pertama dari swab yang dilaksanakan pada Jumat (11/9) lalu dan masih ada hasil swab yang belum keluar. Multazam berharap penderita COVID-19 tidak terus bertambah.
Antisipasi kemungkinan terburuk juga dilakukan oleh pemerintah daerah. Jika pasien terus bertambah dan ruang perawatan khusus di RSUD dr Murjani Sampit juga penuh, pemerintah daerah menyiapkan ruang penanganan COVID-19 di RS Pratama Parenggean Kecamatan Parenggean dengan kapasitas 50 tempat tidur.
"Jadi nanti yang berada di wilayah utara perawatannya kita geser ke RS Pratama Parenggean saja, sedangkan RSUD dr Murjani dan Klinik Islamic Center khusus untuk wilayah lainnya," tambah Multazam.
Baca juga: Tidak gunakan masker, warga Sampit diberi sanksi ini
Multazam berharap Peraturan Bupati segera diberlakukan sehingga mendapatkan hasil maksimal dalam upaya pencegahan. Saat ini Peraturan Bupati tersebut sedang proses penandatanganan di tingkat pemerintah provinsi karena sebelumnya sempat tertunda oleh kegiatan tahapan Pilkada.
"Kami mengimbau masyarakat dengan kesadaran diri menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Ini kondisinya sudah sangat memprihatikan. Jangan dianggap remeh," kata Multazam.
Sementara itu Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Febby Yudha Herlambang membenarkan rencana pengosongan satu lantai untuk dijadikan ruangan khusus perawatan pasien COVID-19.
"Menggunakan lantai 1 Gedung Seroja yang satu lantai dengan isolasi COVID-19. Satu lantai sedang dalam proses untuk kami siapkan jadi ruang isolasi COVID-19 untuk meningkatkan kapasitas dari 16 bed (tempat tidur). Ada 11 kamar akan direhab untuk ruang perawatan COVID-19 sehingga akan ditambahkan 33 sampai 44 bed lagi," demikian Yudha.
Baca juga: Banjir di Kotim meluas merendam tiga kecamatan
Baca juga: Banjir di Kotim meluas merendam tiga kecamatan
Baca juga: Semua bakal pasangan calon peserta Pilkada Kotim terancam gagal
"Total ruang yang ada saat ini di rumah sakit dan Klinik Islamic Center ada 99 ruang, saat ini pasien rawat COVID-19 sudah menuju 100. Tentunya yang paling terdekat adalah rumah sakit. Kemarin kita diskusi dengan direktur rumah sakit, satu lantai kita kosongkan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Multazam mengatakan, kondisi memprihatinkan sedang terjadi yakni penderita COVID-19 terus bertambah. Hari ini hasil swab menunjukkan ada 16 pasien baru terkonfirmasi positif COVID-19.
Penambahan itu baru sesi pertama dari swab yang dilaksanakan pada Jumat (11/9) lalu dan masih ada hasil swab yang belum keluar. Multazam berharap penderita COVID-19 tidak terus bertambah.
Antisipasi kemungkinan terburuk juga dilakukan oleh pemerintah daerah. Jika pasien terus bertambah dan ruang perawatan khusus di RSUD dr Murjani Sampit juga penuh, pemerintah daerah menyiapkan ruang penanganan COVID-19 di RS Pratama Parenggean Kecamatan Parenggean dengan kapasitas 50 tempat tidur.
"Jadi nanti yang berada di wilayah utara perawatannya kita geser ke RS Pratama Parenggean saja, sedangkan RSUD dr Murjani dan Klinik Islamic Center khusus untuk wilayah lainnya," tambah Multazam.
Baca juga: Tidak gunakan masker, warga Sampit diberi sanksi ini
Multazam berharap Peraturan Bupati segera diberlakukan sehingga mendapatkan hasil maksimal dalam upaya pencegahan. Saat ini Peraturan Bupati tersebut sedang proses penandatanganan di tingkat pemerintah provinsi karena sebelumnya sempat tertunda oleh kegiatan tahapan Pilkada.
"Kami mengimbau masyarakat dengan kesadaran diri menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Ini kondisinya sudah sangat memprihatikan. Jangan dianggap remeh," kata Multazam.
Sementara itu Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Febby Yudha Herlambang membenarkan rencana pengosongan satu lantai untuk dijadikan ruangan khusus perawatan pasien COVID-19.
"Menggunakan lantai 1 Gedung Seroja yang satu lantai dengan isolasi COVID-19. Satu lantai sedang dalam proses untuk kami siapkan jadi ruang isolasi COVID-19 untuk meningkatkan kapasitas dari 16 bed (tempat tidur). Ada 11 kamar akan direhab untuk ruang perawatan COVID-19 sehingga akan ditambahkan 33 sampai 44 bed lagi," demikian Yudha.
Baca juga: Banjir di Kotim meluas merendam tiga kecamatan
Baca juga: Banjir di Kotim meluas merendam tiga kecamatan
Baca juga: Semua bakal pasangan calon peserta Pilkada Kotim terancam gagal