Penanganan dampak ekonomi tetap menjadi prioritas di Sukamara

id Pemkab sukamara, sukamara, windu subagio

Penanganan dampak ekonomi tetap menjadi prioritas di Sukamara

Bupati Sukamara Windu Subagio menyampaikan tanggapan eksekutif terkait pandangan fraksi di Aula DPRD setempat, Senin, (21/9/2020). (ANTARA/Donefrid Lalang)

Sukamara (ANTARA) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah Windu Subagio menyampaikan tanggapan eksekutif atas pemandangan umum fraksi DPRD terhadap pidato pengantar raperda tentang perubahan APBD 2020.

“Kami sampaikan raperda tentang perubahan APBD tetap memprioritaskan penanganan kesehatan," katanya di Sukamara, Senin.

Prioritas lainnya yakni penanganan dampak ekonomi dan optimalisasi pelaksanaan penyediaan jaring pengaman sosial, sebagaimana instruksi Mendagri nomor 5 tahun 2020. Hal itu ia sampaikan sebagai tanggapan kepada Fraksi Hanura.

Selanjutnya terkait Embung Tempenek dari Fraksi GKI, dijelaskannya dibangun pada 2019 sebagai sumber air baku instalasi pompa air di Sungai Raja. Dibangun secara bertahap yaitu 2020 dan selebihnya direncanakan pada 2021 dan akan diserahterimakan dari BWSK IV ke Pemda Sukamara.

“Dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kalteng akan membangun instalasi pengolahan air minum (IPA) di Desa Sungai Baru, Kecamatan Jelai yang dikerjakan oleh pemerintah pusat,” ungkapnya.

Selain itu, terkait pengembangan budidaya udang Vaname untuk tambak percontohan masyarakat, mendapat bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp7 miliar lebih.

Bantuan berupa hibah untuk Pokdakan Mina Barokah di Desa Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.

“Dinas Perikanan Sukamara sebagai instansi membidangi hanya menentukan kelompok penerima dan lokasi sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Manajemen kontrol dan evaluasi dilaksanakan langsung dari kementerian, termasuk penanganan pasca panen,” jelasnya.

Terkait pemandangan umum dari Fraksi Amanat Nasional Persatuan Indonesia, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah kebijakan yang diambil sebagai upaya bersama untuk meningkatkan perekonomian indonesia di saat pandemi.

Seperti yang diketahui, ekonomi bergerak karena ada dua kekuatan, permintaan dan penawaran, konsumsi dan produksi. Maka pemerintah menyiapkan PEN untuk memulihkan ekonomi tidak hanya dari sisi produksi, namun juga sisi konsumsi.

Sebab, konsumsi rumah tangga adalah penopang terbesar pertumbuhan ekonomi indonesia khususnya di Sukamara.

“Menjaga konsumsi berarti menjaga daya beli masyarakat. Melalui bantuan sosial, pemerintah mendorong daya beli masyarakat, khususnya untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.