Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta membantu petani yang menjadi korban banjir lantaran tanaman mereka rusak, bahkan gagal panen akibat terendam.
"Pemerintah harus cepat tanggap dan peka terhadap dampak banjir tersebut. Selain memberikan bantuan sembako, kerugian akibat lahan pertanian terendam, juga harus menjadi perhatian. Petani perlu dibantu agar mereka bisa kembali menanam," kata Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Hj Darmawati di Sampit, Selasa.
Belum lama ini banjir merendam enam kecamatan di kawasan utara yaitu Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai dan Parenggean. Selain merendam rumah, banjir juga merendam lahan pertanian warga.
Saat ini banjir di kawasan hulu itu berangsur surut, namun kini giliran kawasan selatan atau pesisir yang dilanda banjir. Sejak Sabtu (3/10) lalu, sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Selatan terendam banjir.
Menurut warga setempat, banjir kali ini lebih parah dari banjir yang pernah terjadi sebelumnya. Selain merendam sejumlah rumah, banjir juga merendam lahan pertanian warga di beberapa desa.
Akibat banjir tersebut, warga menderita kerugian karena tanaman menjadi rusak, bahkan terancam gagal panen. Kondisi ini juga harus menjadi perhatian pemerintah dengan memberikan bantuan agar petani bisa kembali bercocok tanam saat banjir surut.
Baca juga: Legislator Kotim imbau jangan ada kampanye negatif
Darmawati hafal betul kawasan selatan karena dia berasal dari daerah pemilihan tersebut. Oleh karena itulah politisi Partai Golkar ini meminta perhatian pemerintah kabupaten untuk membantu petani korban banjir di seluruh wilayah di Kotawaringin Timur, termasuk Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
"Ada satu desa yang cukup parah luapan airnya, yaitu di Trans Handil Sohor yang mayoritas masyarakat di sana adalah petani. Akibat banjir ini, hasil tani mereka terancam gagal panen, apalagi jika terendam banjir dalam waktu cukup lama," kata Darmawati.
Untuk penanganan cepat, pemerintah daerah diharapkan sesegera mungkin menyalurkan bantuan sembako untuk meringankan beban masyarakat, terlebih di masa pandemi COVID-19 ini. Selanjutnya, pemerintah juga perlu mendata petani yang lahannya terendam banjir, kemudian mengupayakan bantuan seperti bibir, pupuk dan lainnya.
Kecamatan Mentaya Hilir Selatan termasuk salah satu penghasil tanaman pangan, khususnya padi dan sayuran. Terendamnya lahan pertanian dikhawatirkan juga berdampak pada terganggunya pasokan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat kabupaten ini sehingga perlu diantisipasi.
Baca juga: Halikinnor diminta perhatikan semua suku dan agama
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi sumbangsih TNI membantu pembangunan Kotim