Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, bersama jajarannya terus berupaya mendorong peningkatan produksi pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan dengan harapan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Seperti yang dilakukan Camat Pematang Karau, Edy Edward yang mendorong petani di wilayahnya untuk memperkuat ketahanan pangan. Hasilnya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan di wilayah sendiri, tetapi juga bisa memasok ke daerah lain.
“Kita dorong mereka agar bisa memanfaatkan lahan pertanian dengan maksimal, yakni dengan menanam beraneka ragam jenis tanaman pangan secara bergiliran,” katanya di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, kini dibuat program dari Kecamatan Pematang Karau Sambang Petani. Dalam setiap kunjungan ke desa, diadakan komunikasi dan silaturahmi ke petani.
Petani diberikan pemahaman tentang keuntungan jika mampu memanfaatkan lahan dengan menanam aneka jenis tanaman pangan. Misalnya setelah panen padi, bisa dilanjutkan dengan tanaman lain seperti jagung atau sayur-sayuran, setelah itu bisa dilanjutkan menanam padi lagi saat musim tanam.
Ada dampak positif jika menanam beraneka jenis tanaman pangan. Hasil panen dengan satu jenis tanaman pangan akan menciptakan satu jenis pangan saja, namun jika beraneka jenis pangan tercipta maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi.
Kebutuhan gizi yang tercukupi akan mencegah terjadinya stunting atau gagal tumbuh. Selain itu, hasil tanaman pangan juga bisa dijadikan komoditi untuk dijual sebagai ketahanan ekonomi di masyarakat.
Terlebih lagi saat pandemi COVID-19, tanaman pangan yang digunakan untuk kebutuhan sendiri akan menekan besar pengeluaran. Sementara itu, jika dijual maka akan menjadi pendapatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bartim, Trikorianto meminta petani terus berkonsultasi dengan para penyuluh jika mengalami kendala berkaitan pertanian.
“Penyuluh kita tersebar di 10 kecamatan. Untuk itu, kami minta petani yang memiliki kendala seperti terserang hama atau lainnya, segeralah beritahukan penyuluh dan nanti akan ditindaklanjuti,” katanya.
Penyuluh pertanian saat ini diberikan tugas untuk mengawal peningkatan kuantitas dari produksi padi dan jagung. Peningkatan ini dimulai dengan penambahan luas tanam.
“Dinas Pertanian, BPP dan penyuluh saat ini berkomitmen meningkatkan kuantitas produksi padi dan jagung. Kita targetkan kenaikannya hingga 20 persen,” demikian Trikorianto.
Baca juga: ASN Bartim diminta edukasi masyarakat menerapkan protokol kesehatan
Baca juga: Warga Bartim diminta tak jual paket sembako yang diberikan pemkab