Sampit (ANTARA) - Bea Cukai Sampit dan Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah meningkatkan sinergitas dengan menggelar latihan patroli bersama di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kegiatan ini sudah dilakukan di tingkat pusat, makanya kami di daerah juga melakukan hal serupa. Untuk Sampit relatif kondusif karena tidak berbatasan langsung dengan negara tetangga, tapi kita tetap tidak boleh abai. Ini latihan bersama perdana, nanti diagendakan rutin untuk patroli," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Sampit, Indasah di Sampit, Kamis.
Indasah menjelaskan, Kantor Bea Cukai Sampit memiliki wilayah pengawasan yang cukup luas yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan dan Katingan. Untuk itu diperlukan koordinasi, sinergi dan komitmen demi terciptanya pengawasan efektif dan efisien.
Latihan patroli bersama dilakukan dengan menyusuri perairan Sungai Mentaya mulai dari kawasan Pelabuhan Sampit hingga Pelabuhan Bagendang, kemudian kembali ke Pelabuhan Sampit. Dalam latihan patroli bersama ini dilakukan simulasi teknik mendekati kapal target dan pemeriksaan sarana pengangkut.
"Kegiatan sinergi antara Bea Cukai Sampit dengan Ditpolairud Polda Kalteng ini dilakukan demi melindungi dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, mengamankan hak-hak negara agar dipatuhi sesuai perundang-undangan yang berlaku," kata Indasah.
Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah Kombes Pitoyo Agung mengatakan, sinergi dalam membangun negeri merupakan sebuah keharusan. Terlebih bagi Ditpolairud dan Bea Cukai, meski tugas dan fungsi berbeda namun mempunyai tujuan yang sama.
Baca juga: Kotim siap dilibatkan dukung program 'Food Estate'
"Kita tidak akan mungkin bisa bekerja kalau hanya parsial, sedangkan tugas kita itu komplek sehingga sinergi antar instansi sudah menjadi keharusan dan ditingkatkan demi negeri ini," ujar Pitoyo Agung.
Dia menjelaskan, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan tugas karena bisa diatasi dengan baik berkat sinergi dengan berbagai instansi. Pihaknya juga masih bisa menjamin keamanan, keselamatan dan kekayaan negara.
Prediksi ancaman perairan Kalimantan Tengah tidak terlalu besar karena tidak termasuk daerah yang berbatasan langsung dengan luar negeri. Namun siapapun tidak boleh juga meremehkan.
"Penyelundupan barang-barang ilegal dan narkoba serta barang yang berbahaya yang digunakan kelompok tertentu seperti teroris. Ancaman ini harus diantisipasi, tapi alhamdulillah sampai saat ini tidak ada hal-hal yang menjadi ancaman serius. Situasi keamanan perairan masih terkendali. Masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik berkat sinergi dengan instansi lain," demikian Pitoyo Agung.
Baca juga: Bantuan alsintan mampu tingkatkan kesejahteraan petani Kotim
Baca juga: DPRD Kotim dukung penuh pembentukan Perda Penanganan COVID-19
Baca juga: Potensi penularan COVID-19 paling tinggi, Kotim disarankan berlakukan pembatasan