Legislator dorong Pemkab Kapuas lebih serius membuka akses desa terisolisasi
Kuala Kapuas (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Berinto, mendorong pemerintah daerah setempat untuk lebih serius lagi membuka akses daerah yang masih terisolasi, khususnya di wilayah Kecamatan Kapuas Tengah.
"Jangan hanya melempar tanggung jawab kepada perusahaan sekitar, tetapi Pemkab Kapuas wajib hadir untuk memberikan solusi supaya pembangunan infrastruktur jalan tersebut bisa digunakan oleh masyarakat," kata Berinto di Kuala Kapuas, Jumat.
Menurutnya, masih terjadi perlakuan kebijakan yang diskriminatif dan ketidakadilan dalam penanganan ruas jalan diwilayah Kapuas Tengah, yaitu ruas jalan dari Marapit - Buhut Jaya - Baronang II - Mamput - Karokos - Manis - Petak Bahenda yang saat ini masih terisolir.
Wilayah tersebut, lanjut wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III ini, penghasil tambang batu bara dan HPH sangat luar biasa. Sayangnya masyarakat di wilayah tersebut tidak memiliki jalan menuju Kecamatan Kapuas Tengah yang dibangun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal tersebut juga telah disampaikan oleh legislator dari Partai Nasdem ini dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kapuas Tengah, yang dilaksanakan di Aula Sahawung di Kota Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, belum lama ini.
"Pada forum Musrenbang Kecamatan Kapuas Tengah kemarin, kami menyarankan agar bidang infrastruktur lebih menitik beratkan pembukaan wilayah terisolir," katanya.
Untuk itu, Berinto mendorong pemerintah daerah setempat untuk dapat membuka akses dengan membangun infrastruktur dasar yakni jalan dari Marapit - Buhut Jaya - Mamput - Baronang - Karokos - Manis - Petak Bahenda, agar masyarakat di wilayah tersebut merasakan kemerdekaan dalam pembangunan. Kondisi ini dirasa ironis karena sudah 75 tahun Negara Republik Kesatuan Indonesia ini merdeka, kata dia, tetapi mereka masih terisolir.
"Kita berharap wilayah-wilayah tersebut, dapat menjadi prioritas utama pembangunan tahun 2022 mendatang," demikian Berinto.
Baca juga: Ini pesan Bupati Kapuas kepada pejabat baru
"Jangan hanya melempar tanggung jawab kepada perusahaan sekitar, tetapi Pemkab Kapuas wajib hadir untuk memberikan solusi supaya pembangunan infrastruktur jalan tersebut bisa digunakan oleh masyarakat," kata Berinto di Kuala Kapuas, Jumat.
Menurutnya, masih terjadi perlakuan kebijakan yang diskriminatif dan ketidakadilan dalam penanganan ruas jalan diwilayah Kapuas Tengah, yaitu ruas jalan dari Marapit - Buhut Jaya - Baronang II - Mamput - Karokos - Manis - Petak Bahenda yang saat ini masih terisolir.
Wilayah tersebut, lanjut wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III ini, penghasil tambang batu bara dan HPH sangat luar biasa. Sayangnya masyarakat di wilayah tersebut tidak memiliki jalan menuju Kecamatan Kapuas Tengah yang dibangun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal tersebut juga telah disampaikan oleh legislator dari Partai Nasdem ini dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kapuas Tengah, yang dilaksanakan di Aula Sahawung di Kota Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, belum lama ini.
"Pada forum Musrenbang Kecamatan Kapuas Tengah kemarin, kami menyarankan agar bidang infrastruktur lebih menitik beratkan pembukaan wilayah terisolir," katanya.
Untuk itu, Berinto mendorong pemerintah daerah setempat untuk dapat membuka akses dengan membangun infrastruktur dasar yakni jalan dari Marapit - Buhut Jaya - Mamput - Baronang - Karokos - Manis - Petak Bahenda, agar masyarakat di wilayah tersebut merasakan kemerdekaan dalam pembangunan. Kondisi ini dirasa ironis karena sudah 75 tahun Negara Republik Kesatuan Indonesia ini merdeka, kata dia, tetapi mereka masih terisolir.
"Kita berharap wilayah-wilayah tersebut, dapat menjadi prioritas utama pembangunan tahun 2022 mendatang," demikian Berinto.
Baca juga: Ini pesan Bupati Kapuas kepada pejabat baru