Perayaan Jumat Agung di Sampit terapkan protokol kesehatan secara ketat

id Perayaan Jumat Agung di Sampit terapkan protokol kesehatan secara ketat, Kalteng, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur,paakah

Perayaan Jumat Agung di Sampit terapkan protokol kesehatan secara ketat

Suasana ibadah Jumat Agung di Gereja Maranatha Sampit, Jumat (2/4/2021). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Perayaan Jumat Agung di sejumlah gereja di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19.

"Puji Tuhan peringatan Jumat Agung berjalan lancar. Kami sangat berterima kasih atas pengamanan dari pihak keamanan yaitu Polri, TNI, Satpol PP, Batamad dan DAD Kotim, sehingga kami bisa melaksanakan rangkaian kegiatan ini dengan lancar dan tertib,” kata Ketua Majelis Jemaat GKE Resort Sampit, Yuprinadie di Sampit, Jumat.

Jumat Agung merupakan salah satu rangkaian dari peryaan Paskah tahun 2021. Sebelumnya, perayaan diawali dengan pelaksanaan Kamis Putih, dilanjutkan ibadah peringatan Jumat Agung yang bagi kepercayaan umat Kristen merupakan peringatan terhadap pengorbanan Yesus Kristus di kayu Salib. 

Setiap gereja dijaga ketat sejumlah aparat kepolisian, TNI dan lainnya. Pihak gereja juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. 

Jemaat yang datang beribadah ke gereja juga dibatasi yakni hanya 50 persen dari kapasitas masing-masing gereja. Hal itu lantaran dilakukan pengaturan jarak antar jemaat sesuai protokol kesehatan.

Meski begitu, beberapa gereja melaksanakan ibadah lebih dari satu kali untuk memberi kesempatan kepada jemaat lainnya untuk datang dan mengikuti ibadah pada momen sakral ini. Pihak gereja juga memanfaatkan teknologi sehingga jemaat juga bisa mengikutinya secara virtual.

Seperti terlihat di Gereja Maranatha Sampit, tempat duduk masing-masing jemaat dibatasi dan kapasitasnya hanya 50 persen dari kapasitas tempat ibadah tersebut. Pihak gereja juga menjadwalkan tiga kali jadwal peribadahan untuk memberi kesempatan kepada semua jemaat bisa ikut dalam peringatan itu.

Dalam khotbahnya, jemaat diajak memaknai hari Jumat Agung sebagai pengorbanan kepada umat manusia. Untuk itu jemaat diingatkan untuk saling mengasihi sesama umat manusia tanpa harus melihat latar belakang dan perbedaannya.

Baca juga: Polres Kotim terjunkan personel amankan perayaan Paskah

“Mari kita saling mengasihi tanpa harus melihat perbedaan, itu sebagai salah satu makna dari kasih itu sendiri,” kata pendeta.

Pesan penting lainnya yaitu mengajak generasi muda untuk bersama-sama menangkal bahaya radikalisme serta paham lainnya yang bisa merusak kerukunan dan keutuhan bangsa ini.

Sementara itu, perayaan Paskah nantinya dilaksanakan pada hari Minggu. Hari Paskah merupakan kebangkitan Yesus Kristus diantara orang mati sehingga sebagai simbol kemenangan bagi umat Kristen untuk  bangkit dan melawan dosa.

Jemaat juga terus ditekankan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 dalam perayaan Paskah ini. Tradisi ziarah dan ibadah di kuburan keluarga, dalam perayaan Paskah tahun ini juga kembali ditiadakan, seperti tahun lalu karena situasi pandemi COVID-19. 

"Kegiatan di kuburan seperti ibadah, itu ditiadakan mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Mari kita bersama-sama membantu upaya pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19 agar pandemi ini segera berakhir sehingga kehidupan masyarakat kembali normal,” demikian Yuprinadie.

Baca juga: Pelantikan lima camat di Kotim untuk optimalkan kinerja pemerintah daerah