Lulusan Taruni Akmil ini sebut sosok orang tua kunci keberhasilannya

id Chaterine L. Simbolon,lulusan Taruni Akmil,Sosok orang tua ,Sosok orang tua kunci keberhasilan lulusan Taruni Akmil ini

Lulusan Taruni Akmil ini sebut sosok orang tua kunci keberhasilannya

Tangkapan layar lulusan Taruni Akademi Militer (Akmil) terbaik 2021 atau peraih Anindya Wiratama Sermatutar Chaterine L. Simbolon. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - Lulusan Taruni Akademi Militer (Akmil) terbaik 2021 atau peraih Anindya Wiratama Sermatutar Chaterine L. Simbolon menyebut sosok kedua orang tua merupakan kunci keberhasilan sehingga bisa mencapai prestasi membanggakan di dunia kemiliteran.

"Mama saya sosok ibu yang kuat," kata Chaterine L. Simbolon melalui kanal YouTube TNI AD di Jakarta, Senin.

Taruni lima bersaudara tersebut mengaku selama ini orang tuanya selalu mengutamakan keperluan dan kepentingan anak. Bahkan, ibunya rela tidak membeli pakaian baru asalkan anaknya bisa memiliki pakaian dan perlengkapan sekolah yang baru.

"Mama lebih mengutamakan kepentingan anaknya daripada dirinya sendiri," ujarnya.

Setelah resmi dinyatakan lulus, Sermatutar Chaterine L. Simbolon menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada orang tuanya.

Selain peran orang tua yang begitu kuat, Chaterine mengaku juga termotivasi menjadi prajurit TNI dari sang kakek yang berpangkat kopral dan dari salah seorang senior yang juga lulusan Akmil.

"Senior saya berkunjung ke sekolah dan memutar kegiatan pendidikan Akmil. Menurut saya, itu sangat menantang," kata Chaterine L. Simbolon.

Sementara itu, ibunda Sermatutar Chaterine L. Simbolon, Lisna A. Marpaung, mengaku harap-harap cemas saat pantukhir akan diumumkan.

Pada saat pengumuman pantukhir, dia mendengar ada aba-aba peserta yang tidak lulus dipersilakan keluar ruangan. Namun, Chaterine tidak kunjung keluar dari ruangan tersebut.

"Saya merasa anak kami lulus karena dia tidak keluar," kata Lisna A. Marpaung.

Mengetahui anak perempuannya dinyatakan lulus sebagai taruni, dia mengaku terharu dan bangga. Namun, di lain sisi perasaan sedih tidak bisa disembunyikan begitu saja karena mengetahui tidak bisa bertemu dengan sang anak dalam waktu cukup panjang.

"Namun, karena itu perjuangan dan cita-cita dia, harus rela mengorbankan perasaan demi cita-citanya," ucap Lisna A. Marpaung.

Sebagai seorang ibu, dia tidak pernah membayangkan anaknya akan lulus sebagai Taruni Akmil terbaik atau peraih predikat Anindya Wiratama.