Angka kemiskinan di Barito Selatan meningkat
Buntok, Kalteng (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Militan menyatakan bahwa angka Kemiskinan di wilayah setempat mengalami peningkatan berdasarkan data sensus tahun 2020.
Jumlah penduduk miskin di Barito Selatan pada tahun 2019 tercatat sebanyak 5.990 jiwa atau 4,39 persen dari keseluruhan, kata Militan di Buntok,
"Sedangkan tahun 2020 lalu mengalami peningkatan menjadi 6.120 jiwa atau 4,45 persen dari jumlah penduduk," beber dia.
Menurut dia, meningkatnya angka kemiskinan di daerah ini kemungkinan diakibatkan karena pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Di mana pandemi COVID-19 ini, membuat aktifitas masyarakat menjadi menurun lantaran mengurangi aktifitasnya di luar rumah.
Kemudian, kata Militan, akibat dari pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada usaha rakyat. Demikian halnya dengan permintaan barang-barang juga mengalami penurunan dan dunia usaha mengalami sedikit kelesuan.
Baca juga: KPP DPRD Barsel dukung perempuan terjun ke politik
Disamping angka kemiskinan, angka pengangguran terbuka di Barito Selatan pada 2020 lalu mengalami peningkatan kalau dibandingkan dengan di tahun 2019.
"Pada 2019 lalu, angka pengangguran terbuka di daerah ini tercatat sebanyak 4,39 persen dan di tahun 2020 sebanyak 4,45 persen," jelas Militan.
Begitu juga dengan tingkat partisipasi angkatan kerja pada 2019 tercatat sebanyak 69,68 persen dan di tahun 2020 sebanyak 64,68 persen. Sementara laju pertumbuhan penduduk di Barito Selatan pada 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.
"Untuk laju pertumbuhan penduduk pada 2019 di kabupaten ini sebesar 4,56 persen, sedangkan pada 2020 tercatat sebesar 0,53 persen," demikian Militan.
Baca juga: DPRD Barsel minta masyarakat tetap disiplin terapkan protokol kesehatan
Baca juga: DRPD Barsel minta pemkab perhatikan perajin lokal
Jumlah penduduk miskin di Barito Selatan pada tahun 2019 tercatat sebanyak 5.990 jiwa atau 4,39 persen dari keseluruhan, kata Militan di Buntok,
"Sedangkan tahun 2020 lalu mengalami peningkatan menjadi 6.120 jiwa atau 4,45 persen dari jumlah penduduk," beber dia.
Menurut dia, meningkatnya angka kemiskinan di daerah ini kemungkinan diakibatkan karena pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Di mana pandemi COVID-19 ini, membuat aktifitas masyarakat menjadi menurun lantaran mengurangi aktifitasnya di luar rumah.
Kemudian, kata Militan, akibat dari pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada usaha rakyat. Demikian halnya dengan permintaan barang-barang juga mengalami penurunan dan dunia usaha mengalami sedikit kelesuan.
Baca juga: KPP DPRD Barsel dukung perempuan terjun ke politik
Disamping angka kemiskinan, angka pengangguran terbuka di Barito Selatan pada 2020 lalu mengalami peningkatan kalau dibandingkan dengan di tahun 2019.
"Pada 2019 lalu, angka pengangguran terbuka di daerah ini tercatat sebanyak 4,39 persen dan di tahun 2020 sebanyak 4,45 persen," jelas Militan.
Begitu juga dengan tingkat partisipasi angkatan kerja pada 2019 tercatat sebanyak 69,68 persen dan di tahun 2020 sebanyak 64,68 persen. Sementara laju pertumbuhan penduduk di Barito Selatan pada 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.
"Untuk laju pertumbuhan penduduk pada 2019 di kabupaten ini sebesar 4,56 persen, sedangkan pada 2020 tercatat sebesar 0,53 persen," demikian Militan.
Baca juga: DPRD Barsel minta masyarakat tetap disiplin terapkan protokol kesehatan
Baca juga: DRPD Barsel minta pemkab perhatikan perajin lokal