Tarakan (ANTARA) - Dari hasil pemantauan lapangan di Taman Berlabuh, Tarakan, Kalimantan Utara pada hari Jumat sore hilal tidak terlihat.
"Sesuai dengan umur bulan perhitungan 1 derajat 32 menit kemudian ditambah dengan kondisi ufuk berawan tidak bisa dilihat hilalnya," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Sulam Khilmi.
Saat pemantauan hilal cuaca di ufuk berawan dan ini jauh di luar jangkauan.
Wali Kota Tarakan, Khairul mengikuti pelaksanaan rukyatul hilal penentuan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriah/2022 Masehi.
Kegiatan yang rutin dilakukan tahun ini diikuti oleh unsur BMKG Tarakan Kementerian Agama Kota Tarakan, dan perwakilan ormas Islam yang ada di Kota Tarakan.
Hasil pengamatan ini akan dilaporkan pada sidang isbat yang digelar pada malam ini oleh Pemerintah Pusat.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Khairul menyampaikan bahwa perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan adalah suatu hal yang lumrah.
Dia mengatakan bahwa dalam rangka menyambut Ramadhan, Pemerintah Kota Tarakan telah mengeluarkan edaran.
"Tempat hiburan malam dan karaoke ditutup hingga H+2 bulan Ramadhan usai,” kata Khairul.
Berita Terkait
Persib sebut laga kontra Bali United tak akan berjalan mudah
Jumat, 17 Mei 2024 16:28 Wib
Jokowi dan Ma'ruf Amin tak diundang PDI Perjuangan di Rakernas V
Jumat, 17 Mei 2024 15:05 Wib
Zaniolo diperkirakan tak bisa tampil bersama Italia di Euro 2024
Kamis, 16 Mei 2024 8:38 Wib
Hingga pekan ke-11 IBL 2024, belum ada tim yang tak terkalahkan
Kamis, 16 Mei 2024 8:03 Wib
Jamaah calon haji diingatkan tak merokok di kawasan Masjid Nabawi
Kamis, 16 Mei 2024 7:38 Wib
DPR RI pastikan revisi UU penyiaran tak bungkam pers
Selasa, 14 Mei 2024 21:27 Wib
Penyakit jantung tak disarankan olahraga malam hari
Selasa, 14 Mei 2024 18:07 Wib
Ketua Perindo Kalteng nilai Nuryakin miliki pengalaman yang tak perlu diragukan
Senin, 13 Mei 2024 19:14 Wib