Ketua DPRD Kotim khawatir balap liar menimbulkan korban jiwa

id Ketua DPRD Kotim khawatir balap liar menimbulkan korban jiwa, kalteng, DPRD kotim, Rinie, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

Ketua DPRD Kotim khawatir balap liar menimbulkan korban jiwa

Tangkapan layar video balap liar di Sampit yang ramai menjadi sorotan masyarakat. ANTARA/HO

Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Rinie meminta polisi menertibkan balap liar di jalan raya yang masih kerap terjadi di Sampit, terlebih saat bulan Ramadhan ini karena sangat rawan menyebabkan kecelakaan dan korban jiwa. 

"Balapan liar ini memang perlu perhatian bersama. Kami kemarin juga sudah lapor dengan aparat supaya menertibkan balapan liar ini," kata Rinie di Sampit, Rabu. 

Aksi balap liar kembali muncul dan meresahkan masyarakat. Beberapa hari terakhir, beredar video balapan liar sejumlah remaja yang lokasinya disebutkan di Jalan HM Arsyad dan Achmad Yani. 

Seperti warga lainnya, Rinie juga mengaku prihatin karena balap liar di jalan raya sangat membahayakan. Lalu lintas kendaraan di Sampit cukup tinggi sehingga sangat berisiko terjadi kecelakaan jika ada pengendara yang kebut-kebutan atau balapan. 

Balap liar tidak hanya membahayakan para remaja yang terlibat dalam kegiatan terlarang itu, tetapi juga membahayakan pengendara lainnya. Ini tidak boleh dibiarkan karena sangat rawan memicu kecelakaan. 

Untuk itulah Rinie meminta polisi menertibkan dan menindak tegas aksi balap liar tersebut. Sanksi tilang dan pembinaan perlu dilakukan agar para pembalap liar tersebut jera. 

Penertiban itu harus dilakukan karena tujuannya juga untuk menyelamatkan para remaja yang sebagian diperkirakan masih di bawah umur tersebut. Langkah itu juga untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jalan lainnya. 

Baca juga: DPRD Kotim dorong pemkab segera operasionalkan Mal Pelayanan Publik

Rinie juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak remaja agar tidak terlibat tindakan melanggar aturan, termasuk balap liar. 

"Kita sebagai orangtua juga bertanggung jawab meningkatkan pengawasan agar anak-anak kita tidak terlibat balap liar karena itu sangat membahayakan," demikian Rinie. 

Dedy salah seorang warga turut mengomentari munculnya balap liar. Dia mendukung jika polisi menindak tegas agar menimbulkan efek jera. 

"Dari video yang beredar itu beberapa sepeda motor terlihat nomor platnya, tinggal ditindaklanjuti. Para orangtua juga perlu mengawasi anaknya agar tidak terlibat balap liar," demikian Dedy. 

Baca juga: DPRD Kotim sepakat prioritaskan menggali PAD dari sektor perkebunan

Baca juga: Legislator Kotim dorong perusahaan sawit bangun jalan khusus

Baca juga: Pertamina pastikan stok pertalite di Kalimantan masih aman