Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat, ekonomi di provinsi setempat untuk triwulan I-2022 dibanding triwulan I-2021 atau y-on-y, mengalami pertumbuhan sebesar 7,32 persen, dan hampir seluruh lapangan usaha turut tumbuh positif.
Hanya lapangan usaha Informasi dan Komunikasi yang mengalami kontraksi sebesar 1,19 persen di triwulan I tahun 2022 ini, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin.
"Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Pertambangan dan penggalian sebesar 26,80 persen, dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 17,31 persen," beber dia.
Struktur Perekonomian Kalteng triwulan I tahun 2022 didominasi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 22,14 persen, diikuti Industri Pengolahan 17,25 persen, Pertambangan dan Penggalian 13,91 persen, dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,36 persen. Peranan keempat lapangan usaha itu dalam perekonomian Kalteng mencapai 65,66 persen.
"Apabila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2022 (y-on-y), Pertambangan dan Penggalian menjadi sumber pertumbuhan sebesar 3,95 persen, diikuti Transportasi dan Pergudangan 1,06 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,93 persen," kata Eko.
Baca juga: BPS: Kepatuhan prokes di Kalteng lebih rendah dibanding nasional
Sementara untuk ekonomi provinsi ini pada triwulan I tahun 2022 dibandingkan triwulan IV-2021 atau q-to-q, Kepala BPS Kalteng itu mengakui, terjadi kontraksi pertumbuhan sebesar 2,30 persen.
Dia mengatakan lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan cukup dalam yakni Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 42,09 persen, Konstruksi sebesar 25,37 persen, dan Real Estate sebesar 8,49 persen.
"Di sisi lain, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Pertambangan dan penggalian sebesar 14,48 persen, diikuti Industri Pengolahan 10,09 persen, Jasa Keuangan dan Asuransi 5,45 persen, dan Jasa Perusahaan 4,84 persen," demikian Eko.
Baca juga: BPS akui Kalteng sudah ada mengekspor Tanaman dan Ikan Hias
Baca juga: Pola konsumsi masyarakat berubah drastis, SBH dimajukan ke tahun 2022