Identifikasi perkembangan penduduk, Disdukcapil minta pendatang melapor

id edie,palangka raya,kalimantan tengah,disdukcapi

Identifikasi perkembangan penduduk, Disdukcapil minta pendatang melapor

Warga saat mudik Lebaran 1443 Hijriah melalui Terminal WA Gara, Kota Palangka Raya. ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah meminta para pendatang baru untuk aktif melaporkan data kependudukan.

"Dengan adanya laporan identitas atau data kependudukan, pemerintah akan lebih mudah mengidentifikasi perkembangan penduduk, termasuk keberadaan dan pertumbuhan pendatang," kata Plt Kepala Disdukcapil Palangka Raya Edie di Palangka Raya, Sabtu.

Laporan data kependudukan untuk para pendatang juga penting dalam rangka memetakan sejauh mana "Kota Cantik" dijadikan tujuan pencari kerja bagi warga daerah lain.

Pelaporan data kependudukan juga diperlukan sebagai upaya antisipasi dan mempercepat identifikasi. Terutama jika terjadi tindak gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dia mengatakan, biasanya setiap pendatang yang berniat menetap dalam waktu lama akan membawa data diri lengkap, seperti Kartu Tanda Penduduk Elektronik dan Kartu Keluarga (KK) ditambah surat keterangan pindah atau pengantar perjalanan.

Fenomena penambahan penduduk di suatu daerah pasca Lebaran seolah lumrah terjadi di setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kota Palangka Raya.

Biasanya, usai libur Idul Fitri, para pemudik akan membawa anggota keluarga untuk ikut mengadu nasib atau mencari pekerjaan di wilayah tertentu.

Edie pun meminta ketua RT/RW, lurah hingga camat aktif melakukan pendataan secara berjenjang di wilayah masing-masing terhadap para pendatang.

Sementara itu, sebelumnya Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit Karyawan Yunianto meminta pemerintah setempat aktif mendata masyarakat yang merupakan pendatang baru.

Menurut dia, Palangka Raya masih menjadi magnet yang kuat bagi pendatang sebagai tempat tujuan mencari kerja dan penghidupan. Apalagi, kota ini dalam sisi pembangunan, pendidikan dan berbagai sisi kehidupan lainnya terus berkembang.

Dia mengatakan, potensi permasalahan terbesar di lingkungan masyarakat yakni tidak terdatanya penduduk tersebut oleh RT atau RW ketika masuk dan menetap di wilayah administrasi Kota Palangka Raya.

"Untuk itu, pemerintah harus aktif agar memiliki data akurat terkait keberadaan mereka agar permasalahan kependudukan usai Idul Fitri tak semakin bertambah," katanya.