Teras Narang: Tantangan krisis pangan dan energi semakin nyata

id Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang, DPD RI, Teras Narang, GKE, Kalimantan Tengah, Kalteng, Gereja Kalimantan Evangelis, Majelis Sinode Gereja Kalima

Teras Narang: Tantangan krisis pangan dan energi semakin nyata

Anggota DPD RI Agustin Teras Narang saat memberikan pengantar konvensi Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis yang diikuti ratusan pendeta melalui virtual di Jakarta, Rabu (13/7/2022). ANTARA/HO-Tim Teras Narang.

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengingatkan kepada semua pihak, terkhusus para pengurus dan pendeta yang tergabung di Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), sekarang ini krisis kesehatan, pangan, energi dan ekologi telah menjadi tantangan nyata.

Tantangan itu harus menjadi perhatian serius dan dihadapi GKE dengan melakukan peningkatan keunggulan lewat lembaga pendidikan dan gereja serta komunitas basis jemaat yang dimiliki, kata Teras Narang saat memberikan pengantar dalam konvensi Majelis Sinode GKE melalui daring, Palangka Raya, Rabu.

"Revitalisasi gerakan pendidikan dan kesehatan GKE, juga perlu jadi prioritas dalam peta jalan reformasi ini dengan membentuk dan menambah adanya Departemen Pendidikan dan Kesehatan," ucapnya.

Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu menyampaikan, saat ini perang Ukraina-Rusia telah berimbas pada fluktuasi harga energi (Fuel) dunia. Fluktuaso ini satu sisi berpeluang meningkatkan ekspor batubara Indonesia, tapi di sisi lain meningkatkan biaya pasokan pembangkit batubara yang dampaknya pada kenaikan biaya listrik rumah tangga.

"Hal itu juga meningkatkan harga perolehan BBM yang didominasi impor, sehingga memicu kenaikan BBM bagi masyarakat serta imbasnya pada kenaikan harga-harga lainnya," beber dia.

Senator asal Kalteng itu menyebut, data yang disampaikan Kementerian Keuangan dan telah diberitakan CNBC Indonesia, realisasi subsidi energi pada 2021 tercatat mencapai Rp 142 triliun. Capaian itu melonjak 30,5 persen dari 2020 yang tercatat sebesar Rp 108,8 triliun. Ini membebani APBN dan menyulitkan keuangan negara, sehingga prioritas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) perlu disesuaikan kembali.

Kecermatan dan kejelian dalam mengelola keuangan negara menjadi penting merujuk prioritasnya. Agar tidak sampai karena niat membangun IKN, keuangan negara Indonesia mengalami kesulitan. Terlebih dengan beban subsidi energi yang masih membebani APBN Indonesia.

"GKE mesti Merapatkan barisan, mengintegrasikan potensi aset pelayanan yang dimiliki, termasuk lembaga pendidikan yang perannya strategis menyambut IKN Nusantara," kata Teras Narang.

Baca juga: Teras Narang minta penyelesaian konflik di IKN harus 'win-win solution'

Dirinya pun berpesan kepada pengurus dan pendeta tergabung di GKE, agar mempersiapkan sumber daya manusia unggul, serta mencegah munculnya marginalisasi baik masyarakat maupun daerah Kalimantan lainnya di luar IKN.

Para tokoh serta generasi muda GKE termasuk yang menjadi diaspora di berbagai negara perlu dilibatkan untuk bersatu memperkuat GKE dalam upaya menghadapi pembangunan IKN serta tantangan lain yang kini membayangi dunia.

"Tak kalah penting, komunikasi kelembagaan dengan pemerintah pusat, khususnya Otorita IKN hingga Pemda di Kalimantan, perlu diintensifkan sebagai upaya menjaga kepentingan besar GKE, dan masyarakat Kalimantan pada umumnya," demikian Teras Narang.

Baca juga: Cegah kesenjangan, Teras minta pembangunan di IKN tidak tergesa-gesa

Baca juga: Teras Narang: Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia langkah positif menuju G20

Baca juga: Dikunjungi Wamenker, Teras minta ada perubahan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan