Chicago (ANTARA) - Emas kembali merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari keempat berturut-turut, di tengah prospek kenaikan suku bunga agresif lebih lanjut oleh Federal Reserve AS dan bank-bank sentral utama lainnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 10,1 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 1.726,20 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level terendah sesi di 1.720,60 dolar AS per ounce.
Emas turun 3,1 persen pada Agustus serta membukukan kerugian bulan kelima berturut-turut.
Emas berjangka jatuh 13,4 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.736,30 dolar AS pada Selasa (30/8/2022), setelah turun tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.749,70 dolar AS pada Senin (29/8/2022), dan anjlok 21,60 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.749,80 dolar AS pada Jumat (26/8/2022).
Dalam pidatonya di Kamar Dagang Dayton, Ohio, Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan terlalu dini untuk mengatakan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, dan suku bunga AS perlu naik sedikit di atas 4,0 persen pada awal tahun depan. Dia tidak mengantisipasi penurunan suku bunga pada 2023.
Data ekonomi yang dirilis Rabu (31/8/2022) beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Chicago terbaru, atau Barometer Bisnis Chicago, naik tipis menjadi 52,2 pada Agustus dari 52,1 pada Juli, yang masih dalam wilayah ekspansi.
Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa pekerjaan swasta AS naik 132.000 pekerjaan pada Agustus setelah meningkat 268.000 pada Juli.
Emas telah mengalami penurunan yang berkepanjangan tahun ini karena serangkaian kenaikan suku bunga tajam oleh The Fed mendorong dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Logam kuning terpukul sangat keras pekan lalu setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa bank sentral tidak berniat memperlambat siklus pengetatannya.
Pasar sekarang fokus pada data penggajian non pertanian (NFP) AS yang akan dirilis pada Jumat (2/9/2022). Pembacaan yang kuat kemungkinan akan mempengaruhi The Fed menuju pengetatan kebijakan yang lebih agresif.
Investor sekarang memperkirakan hampir 70 persen kemungkinan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada September.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 40,5 sen atau 2,21 persen, menjadi ditutup pada 17,882 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 5,1 dolar AS atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 827 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Jatim raih emas sepak bola putra PON usai kalahkan Jabar
Kamis, 19 September 2024 8:22 Wib
DPRD Kotim apresiasi Drumband Kalteng raih medali emas di PON XXI
Kamis, 19 September 2024 5:14 Wib
Drumband Kalteng raih medali emas pertama di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Senin, 16 September 2024 21:05 Wib
Harga emas naik Rp10.000 jadi Rp1,439 juta per gram
Sabtu, 14 September 2024 13:07 Wib
Harga emas turun jadi Rp1,409 juta per gram
Kamis, 12 September 2024 15:44 Wib
Taekwondo Kalteng siapkan strategi hadapi Jatim peraih emas Pra-PON
Kamis, 12 September 2024 8:12 Wib
Veddriq tak lolos semifinal nomor speed perorangan PON 2024
Kamis, 12 September 2024 8:04 Wib
Harga emas batangan turun Rp9.000 jadi Rp1,405 juta per gram
Sabtu, 7 September 2024 14:02 Wib