Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah memperkuat implementasi kurikulum merdeka untuk menanggulangi learing loss atau hilangnya pengetahuan dan keterampilan tertentu yang berdampak pada kemunduran proses akademik.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan Kota setempat Jayani, Rabu, mengatakan, tidak bisa dipungkiri jika pandemi COVID-19 yang melanda tanah air sejak awal tahun 2020 lalu, berdampak luas pada segala sektor.
"Termasuk dunia pendidikan, dimana kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan secara daring selama kurang lebih dua tahun," katanya.
Baca juga: Disdik terima bantuan kelotok untuk operasional guru di daerah terpencil
Ia menuturkan, di Kota Palangka Raya sendiri 'learning loss' yang paling terasa adalah anak-anak Sekolah Dasar (SD) kelas kecil khususnya yang duduk di kelas 1 hingga 3, hampir 80 persen belum bisa membaca.
Tidak bisa membaca tersebut tentunya, dampak tidak adanya pembelajaran tatap muka bagi anak-anak yang baru masuk sekolah dasar.
"Untuk menanggulangi dampak 'learning loss' yang lebih luas, Disdik Kota Palangka Raya juga sudah mulai memperkuat penerapan implementasi kurikulum merdeka (IKM)," ucapnya.
Baca juga: Disdik Palangka Raya percepat vaksinasi untuk pelajar
Diungkapkannya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) telah menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di seluruh Indonesia termasuk Kota Palangka Raya, untuk menjalankan IKM sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
"Saat ini sudah ada sekitar 50 persen satuan pendidikan di bawah kewenangan Disdik Kota Palangka Raya yang mulai menerapkan IKM ini. Tetapi kurikulum ini adalah opsi atau pilihan bagi sekolah, sesuai dengan kesiapannya masing-masing," beber Jayani.
Mantan Kepala SMPN-2 dan SMPN-1 Palangka Raya tersebut menambahkan, IKM sendiri akan berorientasi pada keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Baca juga: Disdik Palangka Raya tingkatkan literasi akademik siswa melalui KIPERS
Menurutnya IKM akan lebih relevan dan interaktif dimana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
"Disdik saat berupaya untuk mendorong agar sekolah-sekolah yang telah siap agar bisa menerapkan IKM, sehingga dampak negatif 'learning loss' bisa ditanggulangi seminimal mungkin," demikian Jayani.
Baca juga: Tingkatkan kompetensi guru, Disdik Palangka Raya dan UMPR jalin kerjasama
Baca juga: Legislator Palangka Raya terus dorong Disdik tingkatkan kualitas pendidikan
Baca juga: Sebanyak 4.038 siswa SD di Palangka Raya ikuti ujian sekolah