Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah menyiapkan program belajar khusus bagi siswa yang sekolah dan daerahnya terdampak banjir.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Syaifudi saat dihubungi dari Kota Palangka Raya, Minggu, mengatakan bahwa siswa yang sekolah dan daerahnya terdampak banjir akan mendapat tambahan waktu belajar dan tugas mandiri.
"Tugas mandiri tidak dipaksakan, paling nanti akan kita tanyakan refleksi dari bencana banjir, apa yang bisa diambil hikmahnya," kata Syaifudi.
Ia mengatakan bahwa Dinas Pendidikan berusaha menuntaskan penyampaian materi-materi pelajaran dalam kurikulum kepada seluruh siswa.
Siswa yang sekolah dan daerahnya terdampak banjir, ia melanjutkan, juga harus dipastikan menerima seluruh materi pelajaran sesuai kurikulum.
Syaifudi mengatakan bahwa banjir antara lain berdampak pada SMK Negeri 4 Pangkalan Bun di Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 1.000 paket sembako murah bantu masyarakat Kotim
"Belajar mengajar jelas tidak bisa dilakukan karena anak-anak terdampak kebanyakan warga Mendawai Seberang yang rumahnya turut terendam banjir," katanya mengenai dampak banjir di sekolah tersebut.
Bagi siswa yang sekolahnya terdampak banjir semacam itu, ia mengatakan, Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah menyiapkan program belajar khusus.
Selain itu, dia mengingatkan para kepala sekolah untuk mengajarkan siswa dan warga sekolah yang lain melakukan langkah-langkah mitigasi bencana.
"Mitigasi bencana dipahami dengan baik, saat banjir dan pasca-banjir agar menjaga kesehatan, saat banjir hati-hati karena banyak hewan berbisa," katanya.
Baca juga: Gubernur apresiasi Pemkab Sukamara sigap tangani banjir
Baca juga: Pemprov Kalteng kaji penataan kawasan permukiman rawan banjir
Baca juga: Peringati HSP, Pemprov Kalteng ajak generasi muda perangi narkoba
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Syaifudi saat dihubungi dari Kota Palangka Raya, Minggu, mengatakan bahwa siswa yang sekolah dan daerahnya terdampak banjir akan mendapat tambahan waktu belajar dan tugas mandiri.
"Tugas mandiri tidak dipaksakan, paling nanti akan kita tanyakan refleksi dari bencana banjir, apa yang bisa diambil hikmahnya," kata Syaifudi.
Ia mengatakan bahwa Dinas Pendidikan berusaha menuntaskan penyampaian materi-materi pelajaran dalam kurikulum kepada seluruh siswa.
Siswa yang sekolah dan daerahnya terdampak banjir, ia melanjutkan, juga harus dipastikan menerima seluruh materi pelajaran sesuai kurikulum.
Syaifudi mengatakan bahwa banjir antara lain berdampak pada SMK Negeri 4 Pangkalan Bun di Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 1.000 paket sembako murah bantu masyarakat Kotim
"Belajar mengajar jelas tidak bisa dilakukan karena anak-anak terdampak kebanyakan warga Mendawai Seberang yang rumahnya turut terendam banjir," katanya mengenai dampak banjir di sekolah tersebut.
Bagi siswa yang sekolahnya terdampak banjir semacam itu, ia mengatakan, Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah menyiapkan program belajar khusus.
Selain itu, dia mengingatkan para kepala sekolah untuk mengajarkan siswa dan warga sekolah yang lain melakukan langkah-langkah mitigasi bencana.
"Mitigasi bencana dipahami dengan baik, saat banjir dan pasca-banjir agar menjaga kesehatan, saat banjir hati-hati karena banyak hewan berbisa," katanya.
Baca juga: Gubernur apresiasi Pemkab Sukamara sigap tangani banjir
Baca juga: Pemprov Kalteng kaji penataan kawasan permukiman rawan banjir
Baca juga: Peringati HSP, Pemprov Kalteng ajak generasi muda perangi narkoba