Pemkot Palangka Raya tebar 205 ribu benih ikan di Sungai Sabangau
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melepas 205 ribu bibit ikan di Sungai Sabangau sebagai upaya menjaga populasi ikan di perairan setempat.
"Penyebaran bibit ikan sebanyak 205 ribu, terdiri dari 200 ribu papuyu dan 5 ribu ikan gabus. Kegiatan ini juga dalam rangka peringatan ke-9 hari ikan nasional," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya, Umi Mastikah di Sabangau, Kamis.
Sebelum pelepasan, Wakil Wali Kota bersama Dinas Perikanan Palangka Raya, Balai Perikanan Kalteng dan Karantina Ikan Palangkaraya harus menyusuri sungai air hitam menggunakan perahu kecil.
Dia mengatakan, keberadaan ikan adalah salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat di Palangka Raya yang harus dijaga kelestariannya.
"Tentu saja kita harus melestarikan kearifan lokal. Salah satu ciri khas Kota Palangka Raya adalah adanya Ikan, semua serba ikan. Kita lestarikan dan terus bersinergi dengan berbagai pihak," katanya.
Koordinator Balai Perikanan Kalteng, Juliansyah mengatakan jika upaya pelestarian ikan lokal penting dilakukan salah satunya dengan pelepasliaran bibit ikan.
"Artinya memperbarui ikan-ikan yang mulai sudah terancam punah, kita mengantisipasi itu dan akan melakukan pengembangan," katanya.
Baca juga: Pemkab Seruyan-BPOM kerja sama penguatan pengawasan obat dan makanan
Pihaknya berharap, masyarakat selalu bijak dalam memanfaatkan dan menangkap ikan. Jangan sampai karena ingin mendapat keuntungan sesaat, ekosistem justru air dirusak dengan penangkapan ikan yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Indriarti Ritadewi menerangkan, potensi budidaya perikanan di kota kota setempat masih sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
"Kami pun berharap dengan pelepas tiga jenis bibit ikan ini bisa membantu menambah, menjaga dan melestarikan populasi ikan di perairan air hitam sehingga potensi dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Indriarti juga meminta masyarakat tidak menggunakan jaring maupun racun dalam penangkap ikan agar tidak mematikan ikan-ikan kecil. Jika saat menangkap ikan terdapat anakan, masyarakat juga diminta melepaskan kembali agar dapat tumbuh besar.
Palangka Raya memiliki perairan seluas 515,8 Kilometer yang terdiri dari luas sungai 100,09 Kilometer, rawa seluas 400,03 Kilometer dan danau seluas 13,63 Kilometer.
Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini sendiri dilalui tiga sungai besar yakni Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan Sungai Sabangau serta memiliki sebanyak 103 danau.
Baca juga: Disdukcapil Palangka Raya prioritaskan layanan bagi korban banjir
Baca juga: Masyarakat dilarang serobot kebun inti perusahaan
Baca juga: Rumah Sakit Siloam Palangka Raya hadirkan layanan MRI 1,5 tesla
"Penyebaran bibit ikan sebanyak 205 ribu, terdiri dari 200 ribu papuyu dan 5 ribu ikan gabus. Kegiatan ini juga dalam rangka peringatan ke-9 hari ikan nasional," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya, Umi Mastikah di Sabangau, Kamis.
Sebelum pelepasan, Wakil Wali Kota bersama Dinas Perikanan Palangka Raya, Balai Perikanan Kalteng dan Karantina Ikan Palangkaraya harus menyusuri sungai air hitam menggunakan perahu kecil.
Dia mengatakan, keberadaan ikan adalah salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat di Palangka Raya yang harus dijaga kelestariannya.
"Tentu saja kita harus melestarikan kearifan lokal. Salah satu ciri khas Kota Palangka Raya adalah adanya Ikan, semua serba ikan. Kita lestarikan dan terus bersinergi dengan berbagai pihak," katanya.
Koordinator Balai Perikanan Kalteng, Juliansyah mengatakan jika upaya pelestarian ikan lokal penting dilakukan salah satunya dengan pelepasliaran bibit ikan.
"Artinya memperbarui ikan-ikan yang mulai sudah terancam punah, kita mengantisipasi itu dan akan melakukan pengembangan," katanya.
Baca juga: Pemkab Seruyan-BPOM kerja sama penguatan pengawasan obat dan makanan
Pihaknya berharap, masyarakat selalu bijak dalam memanfaatkan dan menangkap ikan. Jangan sampai karena ingin mendapat keuntungan sesaat, ekosistem justru air dirusak dengan penangkapan ikan yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Indriarti Ritadewi menerangkan, potensi budidaya perikanan di kota kota setempat masih sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
"Kami pun berharap dengan pelepas tiga jenis bibit ikan ini bisa membantu menambah, menjaga dan melestarikan populasi ikan di perairan air hitam sehingga potensi dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Indriarti juga meminta masyarakat tidak menggunakan jaring maupun racun dalam penangkap ikan agar tidak mematikan ikan-ikan kecil. Jika saat menangkap ikan terdapat anakan, masyarakat juga diminta melepaskan kembali agar dapat tumbuh besar.
Palangka Raya memiliki perairan seluas 515,8 Kilometer yang terdiri dari luas sungai 100,09 Kilometer, rawa seluas 400,03 Kilometer dan danau seluas 13,63 Kilometer.
Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini sendiri dilalui tiga sungai besar yakni Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan Sungai Sabangau serta memiliki sebanyak 103 danau.
Baca juga: Disdukcapil Palangka Raya prioritaskan layanan bagi korban banjir
Baca juga: Masyarakat dilarang serobot kebun inti perusahaan
Baca juga: Rumah Sakit Siloam Palangka Raya hadirkan layanan MRI 1,5 tesla