Kapal Mendawai Express dihantam gelombang tinggi di pesisir laut Pulang Pisau
Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Osa Maliki mengatakan kapal Mendawai Express dilaporkan karam dan tenggelam di perairan Mantayur Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala Sabtu (27/5) sekitar pukul 14.00 WIB.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Informasi dari kepala desa setempat penumpang beserta awak kapal dalam keadaan selamat dan telah dievakuasi,” terang Osa Maliki di Pulang Pisau, Minggu.
Dari informasi yang diterima BPBD setempat bahwa transportasi air kapal Mendawai Ekspres mengangkut sebanyak tujuh penumpang. Mereka adalah Tukini (57), Didik Mayatno (39), Tri Ningsih (31), Kevin (12), Noval (9), Jopita (3) dan Hamdani dengan dua awak kapal yaitu Agus sebagai motoris dan Ugus selaku kernet.
Taksi sungai itu dilaporkan karam setelah dihantam gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem di wilayah perairan Mantayur Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala.
Dalam musibah ini, BPBD setempat juga telah berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait mengerahkan sebanyak 50 relawan dari warga bersama unsur pemerintah desa setempat. Tim terbagi dalam dua rute melalui air dan darat dengan lima kelotok untuk menyusuri titik lokasi yang di duga ada penumpang yang terdampar.
Beberapa kendala yang dihadapi para relawan diantaranya cuaca ekstrem, proses evakuasi malam hari, daerah yang dilalui pesisir laut dan jalan setapak hingga tidak adanya jaringan sinyal operator seluler.
Baca juga: Polres Pulang Pisau perkuat pemantauan media sosial jelang Pemilu 2024
“Hari ini dari pihak keluarga korban menjemput dari Desa Pegatan ke Desa Sei Bakau,” jelas Osa Maliki.
Kepala Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau Jali Rahman mengungkapkan kapal motor Mendawai Expres yang membawa tujuh penumpang memulai pelayaran dari Pegatan Kabupaten Katingan untuk menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Taksi Mendawai Expres mengalami musibah di perairan Mantayur Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan gelombang tinggi.
Menurut Jali Rahman, pemerintah desa setempat bersama para nelayan dengan cepat melakukan evakuasi terhadap penumpang kapal tersebut setelah mendapat informasi adanya transportasi air yang mengalami musibah. Saat ini seluruh penumpang beserta motoris dievakuasi ke desa setempat untuk mendapatkan pertolongan.
“Wilayah perairan Desa Sei Bakau menjadi jalur lalu lintas transportasi air yang biasa dilalui warga Kecamatan Pegatan Kabupaten Katingan menuju Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan. Kita juga berharap untuk tetap berhati hati dan terus waspada menghadapi cuaca ekstrem yang setiap saat bisa terjadi,” demikian Jali Rahman.
Baca juga: IKLH Pulang Pisau masuk dalam kategori sedang
Baca juga: Pulang Pisau tetapkan status siaga karhutla
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau kembali pertahankan opini WTP BPK-RI
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Informasi dari kepala desa setempat penumpang beserta awak kapal dalam keadaan selamat dan telah dievakuasi,” terang Osa Maliki di Pulang Pisau, Minggu.
Dari informasi yang diterima BPBD setempat bahwa transportasi air kapal Mendawai Ekspres mengangkut sebanyak tujuh penumpang. Mereka adalah Tukini (57), Didik Mayatno (39), Tri Ningsih (31), Kevin (12), Noval (9), Jopita (3) dan Hamdani dengan dua awak kapal yaitu Agus sebagai motoris dan Ugus selaku kernet.
Taksi sungai itu dilaporkan karam setelah dihantam gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem di wilayah perairan Mantayur Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala.
Dalam musibah ini, BPBD setempat juga telah berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait mengerahkan sebanyak 50 relawan dari warga bersama unsur pemerintah desa setempat. Tim terbagi dalam dua rute melalui air dan darat dengan lima kelotok untuk menyusuri titik lokasi yang di duga ada penumpang yang terdampar.
Beberapa kendala yang dihadapi para relawan diantaranya cuaca ekstrem, proses evakuasi malam hari, daerah yang dilalui pesisir laut dan jalan setapak hingga tidak adanya jaringan sinyal operator seluler.
Baca juga: Polres Pulang Pisau perkuat pemantauan media sosial jelang Pemilu 2024
“Hari ini dari pihak keluarga korban menjemput dari Desa Pegatan ke Desa Sei Bakau,” jelas Osa Maliki.
Kepala Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau Jali Rahman mengungkapkan kapal motor Mendawai Expres yang membawa tujuh penumpang memulai pelayaran dari Pegatan Kabupaten Katingan untuk menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Taksi Mendawai Expres mengalami musibah di perairan Mantayur Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan gelombang tinggi.
Menurut Jali Rahman, pemerintah desa setempat bersama para nelayan dengan cepat melakukan evakuasi terhadap penumpang kapal tersebut setelah mendapat informasi adanya transportasi air yang mengalami musibah. Saat ini seluruh penumpang beserta motoris dievakuasi ke desa setempat untuk mendapatkan pertolongan.
“Wilayah perairan Desa Sei Bakau menjadi jalur lalu lintas transportasi air yang biasa dilalui warga Kecamatan Pegatan Kabupaten Katingan menuju Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan. Kita juga berharap untuk tetap berhati hati dan terus waspada menghadapi cuaca ekstrem yang setiap saat bisa terjadi,” demikian Jali Rahman.
Baca juga: IKLH Pulang Pisau masuk dalam kategori sedang
Baca juga: Pulang Pisau tetapkan status siaga karhutla
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau kembali pertahankan opini WTP BPK-RI