Sukseskan sensus pertanian 2023 di Kalteng, BPS kerahkan 2.451 petugas
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tegah Eko Marsoro mengingatkan kepada 2.451 petugas Sensus Pertanian (ST) Tahun 2023 yang telah ditunjuk, agar memahami materi, alur mekanisme pendataan dan pembagian peran dalam bertugas.
Pemahaman akan semua hal itu sangat menentukan keberhasilan dalam melaksanakan pendataan yang akan dimulai dari tanggal 1 Juni 2023, kata Eko pada saat pelatihan petugas lapangan pencacahan lengkap ST2023 di Palangka Raya, Senin.
"Saya ingatkan juga poin-poin permasalahan maupun kasus batas yang telah disepakati selama pelatihan ini, harus dijadikan pedoman di lapangan," ucapnya.
Dalam menyukseskan ST2023, BPS Kalteng mengerahkan 2.451 petugas yang terbagi dalam dua kategori, yakni 2.388 orang sebagai pencacahan Unit Usaha Perseorangan (UPT), dan 63 lainnya Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
Eko mengatakan untuk pencacahan UTP sebanyak 2.388 orang itu, dibagi ke dalam tiga tugas, yakni 1.850 sebagai petugas lapangan sensus, 430 orang sebagai pemeriksa lapangan sensus, dan 108 orang sebagai pemeriksa langan sensus (koseka).
"Kalau Petugas lapangan ST2023 untuk pencacahan Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) sebanyak 63 itu, terdiri dari 49 petugas task force dan 14 supervisor," beber dia.
Adapun informasi strategis yang dihasilkan ST2023 ini yakni, direktori pelaku usaha pertanian, geospasial statistik pertanian atau potensi menurut wilayah, Lahan Pertanian menurut penggunaan sampai level desa, indikator Global berupa Small Scale Food Producers SDGs, 2.3.1, 2.3.2, 2.4.1, dan 5.a.1, volume dan nilai produksi komoditas pertanian serta potensi produksi kedepannya.
Baca juga: Perekonomian Kalteng pada triwulan I-2023 terhadap I-2022 tumbuh 3,22 persen
Kemudian, jumlah pekerja di perusahaan, tujuan penjualan hasil pertanian, kemitraan atau petani plasma, pengelola korporasi petani dan nelayan, klasifikasi skala perusahaan pertanian, penerapan agroforestri, perhutanan sosial, kepemilikan divisi litbang, penerapan teknologi modern, penggunaan pupuk dan pestisida, informasi bantuan yang diterima perusahaan, keanggotaan kelompok tani, serta akses terhadap kredit dan asuransi.
"ST 2023 ini juga sebagai pendukung peningkatan desain kebijakan strategis pembangunan pertanian, sehingga kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia dapat terwujud," demikian Eko.
Baca juga: BPS: TPK hotel bintang di Kalteng alami penurunan selama Maret 2023
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng pada April 2023 alami kenaikan 1,21 persen
Baca juga: Indeks harga konsumen pada April 2023 di Kalteng alami kenaikan
Pemahaman akan semua hal itu sangat menentukan keberhasilan dalam melaksanakan pendataan yang akan dimulai dari tanggal 1 Juni 2023, kata Eko pada saat pelatihan petugas lapangan pencacahan lengkap ST2023 di Palangka Raya, Senin.
"Saya ingatkan juga poin-poin permasalahan maupun kasus batas yang telah disepakati selama pelatihan ini, harus dijadikan pedoman di lapangan," ucapnya.
Dalam menyukseskan ST2023, BPS Kalteng mengerahkan 2.451 petugas yang terbagi dalam dua kategori, yakni 2.388 orang sebagai pencacahan Unit Usaha Perseorangan (UPT), dan 63 lainnya Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
Eko mengatakan untuk pencacahan UTP sebanyak 2.388 orang itu, dibagi ke dalam tiga tugas, yakni 1.850 sebagai petugas lapangan sensus, 430 orang sebagai pemeriksa lapangan sensus, dan 108 orang sebagai pemeriksa langan sensus (koseka).
"Kalau Petugas lapangan ST2023 untuk pencacahan Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) sebanyak 63 itu, terdiri dari 49 petugas task force dan 14 supervisor," beber dia.
Adapun informasi strategis yang dihasilkan ST2023 ini yakni, direktori pelaku usaha pertanian, geospasial statistik pertanian atau potensi menurut wilayah, Lahan Pertanian menurut penggunaan sampai level desa, indikator Global berupa Small Scale Food Producers SDGs, 2.3.1, 2.3.2, 2.4.1, dan 5.a.1, volume dan nilai produksi komoditas pertanian serta potensi produksi kedepannya.
Baca juga: Perekonomian Kalteng pada triwulan I-2023 terhadap I-2022 tumbuh 3,22 persen
Kemudian, jumlah pekerja di perusahaan, tujuan penjualan hasil pertanian, kemitraan atau petani plasma, pengelola korporasi petani dan nelayan, klasifikasi skala perusahaan pertanian, penerapan agroforestri, perhutanan sosial, kepemilikan divisi litbang, penerapan teknologi modern, penggunaan pupuk dan pestisida, informasi bantuan yang diterima perusahaan, keanggotaan kelompok tani, serta akses terhadap kredit dan asuransi.
"ST 2023 ini juga sebagai pendukung peningkatan desain kebijakan strategis pembangunan pertanian, sehingga kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia dapat terwujud," demikian Eko.
Baca juga: BPS: TPK hotel bintang di Kalteng alami penurunan selama Maret 2023
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng pada April 2023 alami kenaikan 1,21 persen
Baca juga: Indeks harga konsumen pada April 2023 di Kalteng alami kenaikan