“Jumlahnya setelah diupdate ada 20 orang yang terinfeksi,” kata Kapolsek Amanatun Selatan Iptu I Dewa Gede Putra Wijayana, Polres Timor Tengah Selatan, Polda NTT, Selasa.
Dia menjelaskan dari 20 orang yang terinfeksi tersebut, satu orang pria berusia 45 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif.
Baca juga: Tiga anak di daerah ini digigit anjing rabies
Dewa menjelaskan bahwa 19 orang yang terinfeksi tersebut diketahui setelah pihak Polsek Amanatun Selatan memonitoring dan menelusuri bersama dengan Dinas Peternakan Timor Tengah Selatan, Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan, serta Puskesmas Oinlasi.
"Kita monitoring terkait korban dan pengobatan bagi korban yang terkena gigitan anjing yang diduga merupakan anjing rabies," katanya.
Dia menambahkan korban yang meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies tersebut pertama kali digigit pada 21 Mei 2023 pukul 24.00 WITA tepat di depan rumah korban.
Baca juga: Berikut langkah jika anak tergigit hewan penular rabies
Usai digigit, korban mengalami rasa sakit dan badan terasa panas hingga pada 25 Mei 2023 sekitar pukul 24.00 WITA korban meninggal dunia.
Dengan munculnya kasus rabies di Pulau Timor tersebut, pihaknya memberikan vaksin rabies kepada korban yang terkena gigitan anjing serta memberikan pengobatan gratis kepada korban yang terkena gigit anjing.
"Kami imbau kepada masyarakat yang memiliki ternak berupa anjing dan kucing untuk diikat atau dikandangkan," ujar Dewa Gede Putra.
Ia juga mengimbau pembatasan impor hewan dari luar baik anjing dan kucing dan mengimbau masyarakat yang memiliki anjing dan kucing yang agresif agar dimusnahkan dan dikubur.
Baca juga: Tujuh warga meninggal akibat rabies
Baca juga: Benarkah kucing bisa datangkan rabies yang mematikan?
Baca juga: Jumlah kasus rabies yang terjadi di Palangka Raya