Jumlah kasus rabies yang terjadi di Palangka Raya

id rabies, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,Jumlah kasus rabies terjadi di Palangka Raya

Jumlah kasus rabies yang terjadi di Palangka Raya

Ilustrasi - Petugas Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Barito Utara memberikan suntikan vaksin rabies di Desa Majangkan, Kecamatan Gunung Timang (Ist) (Ist/)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya mencatat sembilan kasus rabies terjadi selama periode Januari hingga akhir Februari 2019.

"Dari awal 2019 sampai saat ini kami mencatat ada sembilan kasus gigitan anjing yang semuanya positif rabies," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Verteriner (Kesmavet) DKPP Kota Palangka Raya, Sumardi, Selasa.

Meski demikian, lanjut dia, pada kasus tersebut tidak sampai merengut korban jiwa karena seluruh korban gigitan segera mendapat pertolongan medis.

Guna meminimalkan potensi penyebaran rabies yang ditularkan oleh gigitan anjing, DKPP "Kota Cantik" mulai melakukan vaksin.

"Sisa vanksin rabies di awal 2019 masih ada 1.000 yang mulai kita gunakan di wilayah yang banyak anjingnya," kata Sumardi.

Dia mengatakan, terkait jumlah persediaan vaksin anti rabies pada 2019, setidaknya pihaknya menyiapkan 7.000 vaksin.

"Kita pada 2019 pengadaan 6.000 dosis vaksin dan bantuan dari pemerintah provinsi(Pemprov) Kalimantan Tengah(Kalteng) 1.000 dosis . Jadi total persediaan kita diluar sisa 2018 ada 7.000 dosis," kata Sumardi. Dia mengemukakan, populasi anjing di ibu kota Provinsi Kalteng mencapai 7.000 ekor yang mana pada 2018 sekitar 98 persen telah dilakukan vaksin.

"Sisa anjing yang belum kita vaksin itu biasanya dibawa warga dari luar kota. Ada yang tidak melapor sehingga belum tervaksin dan biasanya anjing bawaan dari luar itu yang mengandung rabies," katanya.

Penyakit rabies dapat ditularkan oleh hewan berdarah panas seperti anjing, kucing maupun kera melalui gigitan atau luka yang terkena liur hewan positif rabies.

Namun demikian, lebih dari 90 persen penularan penyakit yang menyerang susunan saraf ini disebabkan oleh gigitan anjing yang positif rabies.

Sementara tanda-tanda umum hewan yang terjangkit rabies adalah keluar air liur secara berlebihan, tidak lagi menuruti perintah pemilik, menjadi ganas serta menggigit apa yang ditemui. Hewan juga akan sering bersembunyi di tempat teduh dan sejuk.

Sumardi meminta masyarakat jika melihat anjing terindikasi rabies atau di gigit anjing agar segera melapor ke petugas, baik di Puskesmas maupun langsung ke Dinas Pternakan.