Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah menurunkan tim psikolog untuk memberi pelayanan kepada korban kebakaran Flamboyan Bawah, Palangka Raya yang berada di posko terpadu.
Kepala DP3APPKB Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden di Palangka Raya, Senin, mengatakan, selain bantuan logistik, para korban ini juga memerlukan bantuan spesifik berupa dukungan psikologis awal (DPA).
"Dukungan psikologis awal merupakan bantuan tahap awal yang bersifat praktis, suportif, dan humanis kepada seseorang yang baru saja mengalami tekanan atau dalam situasi krisis termasuk situasi bencana," terangnya.
Dia menjelaskan, pemberian dukungan psikologis pasca bencana bertujuan agar para korban merasa nyaman, rileks, dan terbantu. Khususnya kepada anak-anak yang berada di posko pengungsian korban bencana kebakaran, merupakan salah satu upaya meminimalisir dampak secara psikologis bagi mereka.
"Dikarenakan anak-anak memiliki kerentanan secara psikologis pasca bencana, yakni pada usia anak kemampuan berpikir dan pengelolaan emosi masih belum matang," tuturnya.
Linae berharap para korban dapat segera kembali pada kondisi psikologis normal serta meminimalisir dampak traumatis ataupun dampak psikologis yang lebih berat termasuk pada anak-anak.
Baca juga: Kadisbudpar Kalteng: Lomba karya tulis perkaya literasi kesejarahan
Lebih lanjut disampaikannya, pemberian bantuan DPA pasca bencana diharapkan juga menjadi salah satu cara deteksi, apabila ada korban yang memerlukan penanganan psikologis lebih lanjut pasca bencana.
Adapun yang bertugas memberikan pelayanan dukungan psikologis awal dilakukan Tim Psikolog UPT PPA DP3APPKB Kalimantan Tengah.
Dalam pemberian dukungan psikologis awal itu, selain menyasar para korban secara umum, juga diberikan bantuan spesifik khususnya bagi perempuan dan anak.
Ketua TP PKK Kalimantan Tengah Yulistra Ivo Sugianto Sabran mengatakan bantuan spesifik bagi ibu dan anak yang dilakukan oleh tim psikolog, termasuk untuk pendampingan pasca kebakaran sebagai trauma healing diharap bisa meringankan beban dari para korban kebakaran.
Diketahui, kebakaran terjadi pada 1 Agustus 2023 tersebut menghanguskan puluhan unit bangunan dan menyebabkan 54 kepala keluarga dengan 194 jiwa menjadi korban kebakaran.
Baca juga: Ketua TP PKK Kalteng serahkan bantuan untuk korban kebakaran di Palangka Raya
Baca juga: Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalteng berganti
Baca juga: KPK bersama Pemprov Kalteng cegah korupsi melalui keluarga berintegritas