Bulog Kalteng optimalkan distribusi beras SPHP bersama mitra, cegah penjualan lebihi HET
Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah terus mengoptimalkan pendistribusian beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui ratusan mitra yang tersebar di berbagai daerah di kabupaten dan kota setempat.
"Kami mengoptimalkan penyalurannya melalui para mitra, serta mencegah terjadinya penjualan melebihi harga eceran tertinggi (HET)," kata Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Jumat.
Dia menjelaskan, pendistribusian beras SPHP memiliki tujuan untuk menyediakan beras berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Dalam hal ini yakni beras sesuai ketentuan HET pemerintah yakni Rp11.500 per kilogram.
Adapun mitra Bulog yakni Mitra SPHP maupun Rumah Pangan Kita (RPK). Mitra SPHP umumnya merupakan para pedagang yang tersebar di berbagai pasar tradisional yang menyediakan beras SPHP.
Sedangkan RPK, yakni toko atau outlet kecil milik masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran yang dibina langsung oleh Bulog dan berada di kawasan permukiman.
"Untuk wilayah Palangka Raya jumlah mitra Bulog semua kategori tersebut sudah mencapai sekitar 68 mitra, sedangkan se-Kalimantan Tengah sudah sekitar 248 mitra," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng-Bulog sediakan 800 ton beras subsidi kualitas premium
Budi mengatakan, mitra-mitra ini masih terus pihaknya upayakan bertambah, salah satunya sebagai langkah pencegahan panjangnya rantai pendistribusian seperti halnya beras SPHP hingga sampai kepada masyarakat.
"Kami berupaya mengendalikan dan mencegah rantai pendistribusian ini agar tidak menjadi panjang, sehingga tidak adanya penjualan beras SPHP yang melampaui HET. Termasuk mencegah penjualan dari pengecer ke pengecer lain," tuturnya.
Oleh karenanya Bulog telah melaksanakan pertemuan bersama para mitra di Palangka Raya, untuk menekankan kembali agar penjualan beras SPHP tidak melampaui HET dan dilakukan sesuai ketentuan.
"Pada 2023 ini beras SPHP yang telah terdistribusi kepada masyarakat di Kalimantan Tengah mencapai sekitar 9.500 ton dari target sekitar 14.500 ton. Namun yang utama bagi kami bukan mengejar kuantitas atau target, tetapi bagaimana beras SPHP benar-benar terdistribusi kepada masyarakat sesuai ketentuan dan memberi manfaat," tutupnya.
Baca juga: Kalteng tetapkan tanggap darurat untuk optimalkan penanganan karhutla
Baca juga: Gubernur Kalteng: TNI garda terdepan NKRI
Baca juga: Wagub Kalteng sebut OLGOZI bantu pemerintah daerah bangun zona integritas
"Kami mengoptimalkan penyalurannya melalui para mitra, serta mencegah terjadinya penjualan melebihi harga eceran tertinggi (HET)," kata Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Jumat.
Dia menjelaskan, pendistribusian beras SPHP memiliki tujuan untuk menyediakan beras berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Dalam hal ini yakni beras sesuai ketentuan HET pemerintah yakni Rp11.500 per kilogram.
Adapun mitra Bulog yakni Mitra SPHP maupun Rumah Pangan Kita (RPK). Mitra SPHP umumnya merupakan para pedagang yang tersebar di berbagai pasar tradisional yang menyediakan beras SPHP.
Sedangkan RPK, yakni toko atau outlet kecil milik masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran yang dibina langsung oleh Bulog dan berada di kawasan permukiman.
"Untuk wilayah Palangka Raya jumlah mitra Bulog semua kategori tersebut sudah mencapai sekitar 68 mitra, sedangkan se-Kalimantan Tengah sudah sekitar 248 mitra," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng-Bulog sediakan 800 ton beras subsidi kualitas premium
Budi mengatakan, mitra-mitra ini masih terus pihaknya upayakan bertambah, salah satunya sebagai langkah pencegahan panjangnya rantai pendistribusian seperti halnya beras SPHP hingga sampai kepada masyarakat.
"Kami berupaya mengendalikan dan mencegah rantai pendistribusian ini agar tidak menjadi panjang, sehingga tidak adanya penjualan beras SPHP yang melampaui HET. Termasuk mencegah penjualan dari pengecer ke pengecer lain," tuturnya.
Oleh karenanya Bulog telah melaksanakan pertemuan bersama para mitra di Palangka Raya, untuk menekankan kembali agar penjualan beras SPHP tidak melampaui HET dan dilakukan sesuai ketentuan.
"Pada 2023 ini beras SPHP yang telah terdistribusi kepada masyarakat di Kalimantan Tengah mencapai sekitar 9.500 ton dari target sekitar 14.500 ton. Namun yang utama bagi kami bukan mengejar kuantitas atau target, tetapi bagaimana beras SPHP benar-benar terdistribusi kepada masyarakat sesuai ketentuan dan memberi manfaat," tutupnya.
Baca juga: Kalteng tetapkan tanggap darurat untuk optimalkan penanganan karhutla
Baca juga: Gubernur Kalteng: TNI garda terdepan NKRI
Baca juga: Wagub Kalteng sebut OLGOZI bantu pemerintah daerah bangun zona integritas