Sampit (ANTARA) -
Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor berjanji membantu pembangunan rumah dinas guru SMPN 1 Mentaya Hilir Selatan, Kelurahan Basirih Hilir yang belum lama ini terbakar.
“Saya sudah instruksikan kepada Dinas Pendidikan segera membangun rumah dinas guru terbakar itu, supaya kepala sekolah yang sebelumnya tinggal di situ ada tempat tinggalnya,” kata Halikinnor di Mentaya Hilir Selatan, Kamis.
Hal itu disampaikannya usai meninjau langsung tempat kejadian kebakaran yang berlokasi di Jalan Manunggal, Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Turut serta dalam peninjauan Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Plt Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah, Kepala Dinas Sosial Wiyono, Camat Mentaya Hilir Selatan Syahrial, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPRKP Mentana dan pejabat daerah lainnya.
Dalam peninjauan itu tampak sisa bangunan yang ludes dilahap si jago merah dan hanya menyisakan puing-puing bangunan serta tumpukan seng bekas terbakar.
Terlihat pula spanduk peringatan dilarang mendekat pada sisa bangunan sarang walet untuk memperingatkan para pelajar agar menjauhi lokasi tersebut, mengingat tempat kejadian kebakaran berada di lingkungan sekolah, tepatnya SMPN 1 Mentaya Hilir Selatan dan SDN 3 Basirih Hilir.
Baca juga: Bupati Kotim targetkan seluruh desa aktifkan website pada 2024
Halikinnor melanjutkan, dari peninjauan itu diketahui ada dua rumah dan satu sarang walet yang terbakar pada kejadian Jumat (8/12). Satu rumah milik warga dan satu rumah dinas guru yang dihuni Kepala SMPN 1 Mentaya Hilir Selatan Hamdin.
Sebagai bentuk keprihatinan terhadap musibah yang menimpa seorang tenaga satuan pendidikan, ia pun menjanjikan bantuan untuk membangun kembali rumah dinas yang terbakar agar yang bersangkutan mendapat tempat tinggal lebih layak.
“Karena ini sudah akhir tahun, kemungkinan awal Januari sudah mulai dikerjakan, sehingga kepala sekolah itu bisa mendapat rumah yang layak, karena memang bangunan terbakar itu kondisinya sudah tidak layak lagi,” ujarnya.
Halikinnor pun menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan menghitung secara teknis anggaran yang dibutuhkan. Namun, ia memperkirakan untuk pembangunan tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp200 juta dan pemerintah daerah siap menanggung itu.