Puncak arus mudik, Pelabuhan Sampit tetap terkendali

id Puncak arus mudik,Pelabuhan Sampittetap terkendali, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, arus mudik, lebaran

Puncak arus mudik, Pelabuhan Sampit tetap terkendali

Proses embarkasi penumpang KM Kirana III tujuan Surabaya di Pelabuhan Sampit, Minggu (7/4/2024). ANTARA/Devita Maulina. 

Sampit (ANTARA) - Sekitar 1.486 pemudik memadati Terminal Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang menjadi puncak arus mudik di wilayah tersebut.

“Sesuai perkiraan hari ini dan besok menjadi puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit, khususnya hari ini jumlah penumpang berangkat mencapai 1.400 lebih,” kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Marjuki di Sampit, Minggu.

Aktivitas pemudik di Pelabuhan Sampit pada puncak arus mudik berjalan lancar dan aman terkendali. Pihak berwenang mengatur proses embarkasi dua jam sebelum jadwal keberangkatan kapal untuk mengurai penumpang agar tidak berdesak-desakan ketika memasuki kapal.

Marjuki menyampaikan, pada 7 April 2024 atau hari ini, ada dua kapal dari PT Dharma Lautan Utama yang berangkat dari Pelabuhan Sampit. Pertama, KM Kirana III dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengangkut 768 penumpang berangkat pukul 13:00 WIB.

Kedua, KM Kirana I dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengangkut 718 penumpang berangkat pukul 24:00 WIB. Sehingga, total penumpang yang diberangkatkan hari ini mencapai 1.486 orang.

Kemudian, untuk jadwal keberangkatan kapal sebelum Lebaran tersisa satu, yakni KM Lawit dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang dijadwalkan berangkat besok, 8 April 2024.

Dengan rute Sampit-Semarang dan estimasi jumlah penumpang sebanyak 1.418 orang sesuai kapasitas maksimal kapal setelah dispensasi.

Baca juga: Dinkes Kotim dirikan posko dan siagakan puskesmas selama Lebaran

“Setelah malam ini tersisa satu kapal lagi yang siap bertolak dari Pelabuhan Sampit, yaitu KM Lawit. Selain, mengangkut penumpang reguler, kapal ini juga akan membawa penumpang program mudik gratis yang diselenggarakan Kemenhub,” tuturnya.

Ia melanjutkan, selama periode Angkutan Laut Lebaran 2024 yang berlaku dari H-15 hingga H+15 atau 26 Maret sampai 26 April 2024, sebanyak 9.000 lebih pemudik yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang dan Surabaya.

Sehubungan dengan kelancaran dan keselamatan pelayaran, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca dan potensi gelombang tinggi.

Berdasarkan informasi BMKG sampai tujuh hari ke depan potensi tinggi gelombang berada di bawah satu meter dan dinyatakan aman untuk aktivitas transportasi laut.

Sementara untuk kapal perdana pada masa arus balik Lebaran 1445 Hijriah di Pelabuhan Sampit dijadwalkan tiba pada Minggu 14 April 2024, KM Kelimutu dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

“Untuk pengamanan selama arus balik tetap menjadi perhatian kami, karena posko sendiri masih buka hingga H+15 Lebaran. Kita doakan saja semoga semua berjalan lancar,” pungkas Marjuki.

Baca juga: Bupati Kotim ingatkan ASN tak gunakan kendaraan dinas untuk mudik

Mudik berdekatan dengan hari Lebaran membawa berbagai risiko bagi yang melakukannya. Karena berpotensi terjebak macet hingga terlambat sampai di tempat tujuan.

Kendati demikian, mudik tetap membawa kebahagiaan tersendiri, sebab setelah sekian lama para pemudik bisa berkumpul bersama keluarga dan merayakan Lebaran dengan orang tercinta di kampung halaman.

Salah seorang pemudik bernama Ardita Kusuma Putri mengaku senang bisa mudik bersama tiga anggota keluarganya setelah beberapa tahun tak menginjak kampung halaman.

Ia sendiri berkesempatan mudik pada H-3 Lebaran, karena baru mendapat libur kuliah dan orang tuanya pun baru cuti kerja.

“Saya sekeluarga baru berkesempatan mudik hari ini, karena saya baru libur kuliah dan orang tua baru dapat cuti kerja. Memang agak mepet waktunya, tapi saya tetap senang,” ujarnya.

Transportasi laut menjadi pilihan Ardita sekeluarga untuk mudik sebab dinilai lebih ekonomis dan ia pun ingin merasakan pengalaman naik kapal setelah beberapa tahun tidak bisa mudik ke kampung halamannya di Surabaya.

Ia pun berharap pada Lebaran tahun ini seluruh umat Islam bisa merayakan dengan kegembiraan dan bisa berkumpul bersama keluarga, sedangkan bagi yang belum mudik diharap tetap semangat dalam menyambut hari yang fitri.

Baca juga: Wabup Kotim salurkan zakat dan santunan Baznas untuk 119 mustahik

Baca juga: BPBD Kotim imbau waspadai cuaca ekstrem dampak siklon tropis OLGA

Baca juga: Pemkab Kotim susun RPJPD 2025-2045 dukung Indonesia Emas