Pemkab Bartim optimalkan sawah 5.703 hektare untuk wujudkan swasembada pangan

id Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur, Barito Timur, bartim, kalteng

Pemkab Bartim optimalkan sawah 5.703 hektare untuk wujudkan swasembada pangan

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur Lurikto. ANTARA/Habibullah.

Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, terus berupaya mengoptimalkan penggunaan dan pengembangan lahan sawah seluas 5.703,8 hektare.

Upaya pengembangan itu sebagai bentuk keseriusan pemkab dalam merealisasikan swasembada pangan di negara ini, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur, Lurikto di Tamiang Layang, Senin.

"Kami sudah komitmen untuk terus berupaya mengembangkan potensi pada lahan tersebut, agar produktivitas dan kualitas padi dari lahan seluas 5.703,8 hektare itu meningkat," tambahnya. 

Adapuj upaya yang telah dan sedang dilakukan pihaknya dalam mengoptimalkan lahan tersebut yakni, 488 hektar telah masuk dan selesai SID (survei Investigasi dan Desain) dan dalam proses pengerjaan. Lahan tersebut berada di wilayah Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau dan Desa Jaar Kecamatan Dusun Timur.

Selain optimasi lahan rawa, juga dilaksanakan pompanisasi yakni bantuan irigasi perpompaan sebanyak lima unit pada lahan irigasi yang masih dalam mendapatkan air di wilayah Kecamatan Dusun Tengah.

"Bantuan pompanisasi yakni masing masing satu unit untuk Desa Netampit, Desa Ampah II, Desa Putai  , Kelurahan Ampah Kota (Batu Sahur) dan Desa Sumber Garunggung. Bantuan pompanisasi tersebut dapat mengairi lahan sawah seluas 189 hektare," kata Lurikto.

Baca juga: DPKP Bartim optimistis genangan di Desa Plantau tak pengaruhi optimasi lahan rawa

Selain upaya tersebut, Pemkab Bartim juga berupaya menyalurkan kuota pupuk bersubsidi agar tepat waktu dan sasaran dan jumlah yang diterima sesuai alokasi yang telah ditetapkan yakni 376.507 ton urea, 332.280 ton NPK, dan 719 ton NPK F.

"Kami juga terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani, agar produktivitasnya dapat mengalami peningkatan. Dengan begitu, swasembada pangan seperti harapan kita bersama, dapat terwujud di Indonesia, terkhusus di Bartim," demikian Lurikto.

Baca juga: DLH gandeng sejumlah pihak wujudkan Bartim bersih dari sampah

Baca juga: RSUD Tamiang Layang berikan pelatihan bantuan hidup dasar

Baca juga: Penjabat Bupati Bartim lepas keberangkatan calon haji menuju tanah suci