Pemkab ingin Mura jadi sentra penghasil padi lahan kering dan coklat
Puruk Cahu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah berkomitmen ingin menjadi sentra penghasil tanaman padi lahan kering dan juga coklat dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di daerah tersebut.
Penjabat Bupati Murung Raya, Hermon di Puruk Cahu, kemarin, mengatakan keinginan tersebut juga menjadi permintaan pihak pemerintah provinsi agar Murung Raya bisa menjadi sentra penghasil dua tanaman itu dan bisa menyiapkan lahan seluas 10 hektar.
"Untuk memulai rencana ini, kami pemerintah kabupaten akan melakukan studi banding ke pusat pengembangan coklat dan kopi yang ada di Jember, Provinsi Jawa Timur pada 11 Juli ini," tambahnya.
Dikatakan, dalam rangka mengaji pengembangan tanaman coklat yang sudah berhasil di Kabupaten Jember, pihaknya akan bersama-sama atau melibatkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) kabupaten setempat.
"Kami ingin melihat Murung Raya ke depan selain penghasil hasil tambang dan hasil karet, juga nanti ada coklat atau kakao, kopi dan juga tanaman padi,” tambah Hermon.
Baca juga: Penjabat Bupati Murung Raya segera keluarkan SE larangan judi online
Dirinya pun menyakini kondisi tanah Murung Raya yang berbukit memiliki prospek luar biasa baik untuk tanaman padi lahan kering serta coklat, bahkan tanpa di budidaya tanaman coklat dan kopi bisa tumbuh subur. Keyakinan itu karena dirinya berkunjung ke semua kecamatan di Murung Raya, hampir selalu terlihat tanaman coklat maupun kopi tumbuh di mana-mana.
"Saat ini Kakao per kilogram mencapai Rp 150 ribu. Jadi, kalau dibandingkan dengan karet, tentunya harga kakao lebih menjanjikan," kata Hermon.
Terakhir Hermon mengatakan tentunya suksesnya rencana tersebut pemerintah daerah akan turun langsung dengan melakukan pendampingan, penguatan serta membantu mencari pangsa pasar untuk petani.
Baca juga: Penjabat Bupati Murung Raya harapkan Polri terus jadi pengayom masyarakat
Baca juga: Pemkab Murung Raya salurkan bantuan dana untuk 450 pelaku UMKM
Baca juga: Pemkab Murung Raya hibahkan Rp28,6 miliar untuk sukseskan Pilkada 2024
Penjabat Bupati Murung Raya, Hermon di Puruk Cahu, kemarin, mengatakan keinginan tersebut juga menjadi permintaan pihak pemerintah provinsi agar Murung Raya bisa menjadi sentra penghasil dua tanaman itu dan bisa menyiapkan lahan seluas 10 hektar.
"Untuk memulai rencana ini, kami pemerintah kabupaten akan melakukan studi banding ke pusat pengembangan coklat dan kopi yang ada di Jember, Provinsi Jawa Timur pada 11 Juli ini," tambahnya.
Dikatakan, dalam rangka mengaji pengembangan tanaman coklat yang sudah berhasil di Kabupaten Jember, pihaknya akan bersama-sama atau melibatkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) kabupaten setempat.
"Kami ingin melihat Murung Raya ke depan selain penghasil hasil tambang dan hasil karet, juga nanti ada coklat atau kakao, kopi dan juga tanaman padi,” tambah Hermon.
Baca juga: Penjabat Bupati Murung Raya segera keluarkan SE larangan judi online
Dirinya pun menyakini kondisi tanah Murung Raya yang berbukit memiliki prospek luar biasa baik untuk tanaman padi lahan kering serta coklat, bahkan tanpa di budidaya tanaman coklat dan kopi bisa tumbuh subur. Keyakinan itu karena dirinya berkunjung ke semua kecamatan di Murung Raya, hampir selalu terlihat tanaman coklat maupun kopi tumbuh di mana-mana.
"Saat ini Kakao per kilogram mencapai Rp 150 ribu. Jadi, kalau dibandingkan dengan karet, tentunya harga kakao lebih menjanjikan," kata Hermon.
Terakhir Hermon mengatakan tentunya suksesnya rencana tersebut pemerintah daerah akan turun langsung dengan melakukan pendampingan, penguatan serta membantu mencari pangsa pasar untuk petani.
Baca juga: Penjabat Bupati Murung Raya harapkan Polri terus jadi pengayom masyarakat
Baca juga: Pemkab Murung Raya salurkan bantuan dana untuk 450 pelaku UMKM
Baca juga: Pemkab Murung Raya hibahkan Rp28,6 miliar untuk sukseskan Pilkada 2024