Sampit (ANTARA) - Sebanyak 200 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menjalani skrining kesehatan guna mendeteksi dini penyakit agar dapat segera ditangani.
“Skrining kesehatan ini bertujuan untuk deteksi dini penyakit, dimana petugas kesehatan telah memberikan edukasi tentang pentingnya deteksi dini penyakit serius seperti HIV dan TBC,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Sampit Meldy Putera melalui Plt. Kasubsi Perawatan Sustetiana di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan, skrining kesehatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam sosialisasi dan skrining kesehatan yang digelar Lapas Kelas IIB Sampit bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari, yakni 28-30 Oktober 2024 ini berfokus pada pencegahan dan deteksi dini penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV), kesehatan jiwa, serta Tuberkulosis (TBC).
Tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran warga binaan tentang pentingnya menjaga kesehatan, tetapi kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan tes HIV secara sukarela melalui Mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing).
Skrining atau pemeriksaan kesehatan ini dilakukan dengan menjaga kerahasiaan dan memastikan setiap warga binaan mendapatkan layanan yang memadai.
Pemeriksaan mencakup tes darah dan konsultasi kesehatan mental, membantu warga binaan mengelola tekanan psikologis selama masa pidana.
Baca juga: DPRD Kotim dorong pemda lebih perhatikan petani lokal
“Pemeriksaan ini penting untuk memastikan warga binaan mendapatkan perawatan tepat waktu. Kami ingin mereka tetap sehat agar bisa menjalani pembinaan dengan optimal,” lanjutnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari warga binaan yang antusias menjalani skrining kesehatan. Namun, karena keterbatasan waktu dari 900 lebih warga binaan hanya 200 orang yang menjalani skrining kesehatan.
Disisi lain, Kepala Lapas Kelas IIB Sampit Meldy Putera menegaskan komitmen Lapas dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi WBP.
“Kesehatan adalah hak setiap warga, termasuk Warga Binaan. Kami ingin memastikan mereka mendapat akses informasi dan pemeriksaan kesehatan yang memadai untuk menjaga produktivitas dan kualitas hidup mereka,” ujar Meldy.
Selain sosialisasi tentang HIV, Dinkes juga memberikan edukasi tentang pentingnya deteksi dini kesehatan jiwa dan TBC, dua masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan di masyarakat.
“Melalui skrining ini, diharapkan deteksi dini terhadap gangguan kesehatan dapat segera dilakukan, sehingga upaya penanganan dapat berjalan efektif,” imbuhnya.
Ia pun berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup para warga binaan, sekaligus mendukung program kesehatan nasional untuk kesejahteraan semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di balik jeruji.
Baca juga: Legislator minta semua aset di Stadion 29 November Sampit dikelola Dispora
Baca juga: Bawaslu Kotim tertibkan APS dan APK tak sesuai ketentuan
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak generasi muda gunakan hak pilih
Berita Terkait
KKB tembak warga di Kampung Kago-Puncak
Senin, 2 Desember 2024 21:45 Wib
1.516 warga Kotawaringin Barat nikmati listrik program BPBL sambut momen Natal-Tahun Baru
Senin, 2 Desember 2024 21:30 Wib
Pemerintah diminta segera bantu warga terdampak banjir
Senin, 2 Desember 2024 20:45 Wib
Pemkot Palangka Raya-BNN edukasi bahaya narkoba bagi warga DAS
Sabtu, 30 November 2024 19:33 Wib
Warga binaan Lapas Sampit jalani tes urine penuhi program reintegrasi
Sabtu, 30 November 2024 19:31 Wib
Warga binaan Lapas Sampit tetap produktif di balik jeruji besi
Sabtu, 30 November 2024 19:27 Wib
Imigrasi Palangka Raya berbagi dengan warga bentuk kepedulian
Jumat, 29 November 2024 17:31 Wib
Israel larang warga sipil masuki desa-desa Lebanon selatan
Jumat, 29 November 2024 6:47 Wib