Sampit (ANTARA) - Sebuah forum diskusi yang dihadiri peserta lintas sektoral di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sepakat untuk bersama-sama meningkatkan dukungan terhadap upaya perlindungan perempuan dan anak.
"Kita ingin menyatukan pemahaman agar kita bisa bersinergi dalam penanganan kasus sehingga kita bisa memastikan bahwa semua korban perempuan dan anak itu mendapatkan keadilan," kata Ketua Yayasan Lentera Kartini, Forisni Aprilista di Sampit, Kamis.
Penegasan itu disampaikan Forisni saat kegiatan Focus Group Discussion bertema "Sinergi penegakan hukum dalam pendampingan korban" dengan tujuan memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan.
Diskusi yang digagas Yayasan Lentera Kartini dan didukung Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai latar belakang seperti aktivis, perwakilan pemerintah daerah, perwakilan perusahaan, akademisi, praktisi hukum, serta aparatur penegak hukum.
Tiga narasumber dihadirkan dalam diskusi ini yaitu Kanit PPA Polres Kotawaringin Timur Iptu Dhearny Dachi, Kepala Sub Seksi Pra Penuntutan Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur Leonardo Sihole serta Kepala Bapas Kelas II Sampit Sugiyanto.
Forisni mengatakan, kegiatan ini untuk mengajak semua pemangku kepentingan terkait dalam gerakan perlindungan perempuan dan anak di Kotawaringin Timur. Harapannya agar upaya ini terlaksana dengan baik sehingga perempuan dan anak di daerah ini terlindungi.
Menurutnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kotawaringin Timur terus terjadi. Ibarat fenomena gunung es, diperkirakan hanya sedikit yang terungkap, sementara sebagian besar tidak terungkap akibat banyak sebab seperti korban takut melapor atau sebab lainnya.
Dia mengapresiasi kini masyarakat maupun korban kekerasan perempuan dan anak semakin berani berbicara dan melaporkan kejadian yang dialami. Ini sangat membantu dalam memperjuangkan keadilan bagi korban serta menindak tegas pelaku.
Baca juga: BKPSDM Kotim pastikan tidak ada penerimaan CPNS tahun ini
Lentera Kartini juga mengapresiasi aparat penegak hukum yang sudah serius dalam menindaklanjuti masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kerja keras penegak hukum diharapkan terus meningkat agar penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin cepat.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi III DRPD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah yang didaulat membuka acara, ini menyatakan komitmen dan dukungan penuh dalam upaya-upaya perlindungan perempuan dan anak. Untuk itulah dia mendukung dengan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan tersebut.
"Dukungan ini merupakan komitmen nyata kami dari DPRD kabupaten Kotawaringin Timur dalam penganggaran kegiatan-kegiatan untuk menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam rangka penegakan hukum terhadap kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak," ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi Lentera Kartini yang getol dan konsisten dalam memperjuangkan perlindungan perempuan dan anak. Langkah ini sudah seharusnya menjadi semangat bersama lintas sektor dalam meningkatkan upaya perlindungan perempuan dan anak.
Dalam diskusi ini, menurutnya, banyak terungkap hal-hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama dalam perlindungan perempuan dan anak. Perlu dukungan dan pendampingan karena sebagian masih enggan bersuara karena menganggap tabu sehingga kasusnya tidak terungkap.
"Ini tidak terlepas dari masih adanya keraguan masyarakat apakah ketika kasus ini diungkap, pelakunya akan mendapat sanksi sebanding (berat) atau tidak. Ini juga tantangan bagi penegak hukum," timpal Riskon.
Terkait masalah ini, DPRD mendukung penuh upaya bersama dalam perlindungan perempuan dan anak. Alokasi anggaran juga diarahkan pada instansi teknis agar upaya yang dilakukan bisa lebih optimal.
"Tugas kita bersama, termasuk dalam hal mengedukasi masyarakat. Tidak lupa pula menyasar sekolah-sekolah karena beberapa kasus terjadi di lingkungan sekolah. Mari kita tingkatkan upaya dalam memberi perlindungan terhadap perempuan dan anak," demikian Riskon.
Sementara itu, acara diskusi lintas sektor ini juga diisi penandatanganan komitmen dukungan terhadap perlindungan perempuan dan anak. Acara ditutup dengan foto bersama peserta, narasumber dan panitia.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim desak normalisasi drainase di Jalan Tjilik Riwut
Baca juga: BKPSDM Kotim gelar bimtek perkuat pemahaman tentang Coretax
Baca juga: DPRD Kotim siap dukung produk air minum kemasan "Danum Sampit"
