Sampit (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melakukan perbaikan pipa saluran air di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang guna mengembalikan kapasitas tekanan air ke tahap yang normal.
“Hari ini kami melakukan perbaikan pipa berdiameter 630 milimeter yang kemarin rusak, sehingga untuk sementara distribusi air di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang kami hentikan. Mudah-mudahan tidak memakan waktu lama bisa segera selesai,” kata Kepala Bagian Teknik Perumdam Tirta Mentaya Kotim Edy Dyufriadi di Sampit, Rabu.
Edy menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir terjadi penurunan tekanan air bersih dari perumdam ke pelanggan, khususnya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang akibat adanya kebocoran pipa berdiameter cukup besar.
Kebocoran itu lantaran sarana-prasarana yang ada memang sudah cukup tua sehingga mulai mengalami kerusakan. Selama terjadinya kebocoran alat lama tidak bisa diberikan tekanan besar, sebab jika dipaksakan dapat memperparah kerusakan.
Ketika menggunakan alat lama, tekanan air yang disalurkan ke pelanggan maksimal hanya 180 liter per detik,sedangkan dengan alat dengan standar tersebut seharusnya tekanan air dapat mengalir sesuai kapasitas normal adalah sebesar 200 liter per detik.
“Selama kerusakan ini tekanan air hanya 167-180 liter per detik, jadi yang diterima pelanggan agak kurang, tetapi setelah penggantian alat ini tekanan air akan dikembalikan ke kapasitas awal, yakni 200 liter per detik,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Kotim segera tunjuk pengganti lurah yang mundur setelah dilantik
Edy melanjutkan, sebelum ini pihaknya sudah sempat melakukan perbaikan, akan tetapi karena keterbatasan peralatan saat itu sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat sementara.
Sementara pada perbaikan kali ini pihaknya akan mengganti beberapa peralatan dengan yang baru dan menggunakan standar yang sama, sehingga diharapkan pelayanan air bersih kepada pelanggan bisa kembali normal dan stabil.
Alat baru yang dipasang kali ini, diakuinya sudah teruji dan alat ini merupakan alat yang sama yang digunakan di PDAM Bandung, sehingga ia optimis dengan alat yang baru potensi kebocoran dapat diminimalkan.
Proses penggantian diperkirakan memerlukan waktu sekitar delapan jam. Selama proses berlangsung, terjadi penurunan tekanan air ke pelanggan menjadi 100 liter per detik,
Dengan begitu, distribusi air tidak sepenuhnya dihentikan, tetapi untuk sebagian pelanggan yang lokasinya cukup jauh kemungkinan tidak akan terjangkau aliran air.
“Maka dari itu, kami mohon maaf kepada para pelanggan, terutama yang kedua kalinya terdampak pekerjaan ini. Karena memang perbaikan sebelumnya itu alat yang kami gunakan hanya bersifat sementara, tetapi yang kali ini akan kami pasang alat baru yang sudah sesuai dengan kapasitas dan kondisi lapangan,” demikian Edy.
Baca juga: Legislator Kotim dorong pemkab evaluasi izin parkir dalam kota
Baca juga: Pemkab Kotim tegaskan keterbukaan informasi publik wujud tanggung jawab
Baca juga: BPBD Kotim dirikan tenda darurat tampung murid terdampak sekolah terendam
