RSUD Murjani Sampit optimis capai target BLUD meski kunjungan menurun

id rsud murjani sampit, blud sampit, kotim,kotawaringin timur,dr yulia nofiany

RSUD Murjani Sampit optimis capai target BLUD meski kunjungan menurun

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany. (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah optimis mencapai target pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 2025, meski terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap.

“Realisasi BLUD untuk tahun ini sudah 74 persen, per September, artinya tersisa kurang lebih tiga bulan lagi. Kami optimis bisa capai target,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Yulia Nofiany di Sampit, Jumat.

Ia menjelaskan, mengacu pada data lima tahun terakhir, sejak 2021, jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di RSUD dr Murjani Sampit mengalami tren penurunan pada 2025 ini.

Contohnya, pada 2024 jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak 141.373 kali dan rawat inap 16.027 kali. Sedangkan, per September 2025 rawat jalan baru 72.857 kali dan rawat inap 11.547 kali, selisih angka yang tergolong cukup jauh dengan sisa waktu empat bulan di 2025.

“Kondisi ini disebabkan faktor internal dan eksternal. Untuk internalnya, karena pada tahun ini ada lima dokter kami yang off, salah satunya Dokter Susetyo yang meninggal dunia pada April kemarin,” jelasnya.

Baca juga: DPRD Kotim ingatkan alokasi anggaran KONI berdampak pada prestasi

Lebih lanjut, Yulia menjelaskan secara internal, penurunan kunjungan disebabkan kekurangan tenaga dokter spesialis. Ada lima dokter yang tidak lagi bertugas di RSUD dr Murjani Sampit tahun ini.

Satu di antaranya merupakan Kepala Poli Diabetes dan dokter bedah vaskuler meninggal dunia. Dua lainnya, yakni dokter poli jiwa dan dokter onkologi mutasi kerja.

Lalu dua sisanya, yaitu dokter neuro dan kardiolog, mengambil fellowship intervensi untuk memenuhi persyaratan layanan cath lab.

“Selain itu, di poli mata juga ada penurunan. Karena dokter yang bersangkutan melaksanakan prajab CPNS dan kurang lebih tiga bulan poli mata tidak membuka layanan, sedangkan poli tersebut masuk lima besar pasien terbanyak. Tapi, sekarang sudah kembali dibuka,” lanjutnya.

Sementara itu, faktor eksternal yang mempengaruhi penurunan kunjungan, menurut analisis pihaknya, adalah bentuk keberhasilan program di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk 144 layanan sudah berjalan dengan baik dan optimalisasi sistem rujukan.

Dengan begitu, pasien yang ditangani atau sampai ke RSUD dr Murjani Sampit adalah yang benar-benar kasus spesialistik, sedangkan untuk penyakit yang tergolong ringan ditangani di FKTP, seperti puskesmas.

“Selain itu juga mungkin screening di IGD memang khusus untuk pasien-pasien yang gawat darurat. Jadi 144 layanan kesehatan sudah ditangani puskesmas, sehingga yang ditangani RSUD dr Murjani Sampit benar-benar hanya kasus yang bersifat spesialistik dan emergency.” ujarnya.

Kendati demikian ia optimis target BLUD 2025 tetap bisa tercapai dengan sisa waktu kurang lebih empat bulan. Adapun, saat ini capaian yang telah terealisasi adalah 74 persen per September 2025, namun ia enggan menyebutkan total target yang dimaksud.

“Masih ada waktu tiga bulan lagi yang sudah kami perhitungkan, insyaallah target itu bisa tercapai,” demikian Yulia.

Baca juga: Legislator Kotim minta pendisiplinan Lurah Tanah Mas tetap ikuti aturan

Baca juga: Legislator Kotim: Lambannya penanganan masalah keuangan Desa Tumbang Tawan berimbas pada pembangunan

Baca juga: Komisi IV DPRD Kotim komitmen perjuangkan anggaran listrik PJU 2026


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.