Jakarta (ANTARA
News) - Holding PT Semen Indonesia akan ekspansi ke Myanmar dengan
membangun pabrik berkapasitas 1 juta ton per tahun dengan investasi
sebesar 200 juta dolar AS.
"Pembangunan pabrik di Myanmar dimulai tahun 2014 dan diharapkan
beroperasi mulai tahun 2017," kata Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi
Sutjipto, usai mengikuti diskusi bertajuk, "Peran Industri Semen
Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia dan Asia", di Jakarta,
Senin.
Menurut Dwi, ekspansi bisnis ke Myanmar merupakan bagian dari
rencana perusahaan untuk lebih memperluas jaringan pabrik ke sejumlah
negara setelah sebelumnya sudah masuk ke Vietnam.
Ia menjelaskan, dari total kebutuhan investasi sekitar 200 juta
dolar AS tersebut, sebesar 140-160 juta dolar AS akan dibiayai dari
eksternal perusahaan dalam bentuk pinjaman perbankan.
"Sekitar 40-50 juta dolar AS akan diupayakan dari dana internal
perseroan. Sedangkan selebihnya atau sekitar 10 persen akan dibiayai
dari mitra perusahaan," tegasnya.
Meski menyanggupi pendanaan hingga sekitar 50 juta dolar AS, namun
Dwi menuturkan pihaknya juga kemungkinan mempertimbangkan pembiayaan
dari penerbitan obligasi.
"Kita akan kaji kemungkinan menerbitkan surat utang," ujar Dwi.
Pada tahun 2012, Semen Indonesia membukukan laba bersih sebesar
Rp4,85 triliun, naik 23,41 persen dibanding laba tahun 2011 sebesar
Rp3,93 triliun.
Saat yang bersamaan, pendapatan usaha perseroan tercatat Rp19,60
triliun melonjak dari pendapatan tahun 2011 sebesar Rp16,38 triliun.
"Tahun ini (2013) kami menargetkan pendapatan bisa mencapai sekitar
Rp23 triliun, seiring dengan penambahan kapasitas pada sejumlah
pabrik," kata Dwi.
Semen Indonesia bangun pabrik di Myanmar
Produksi semen dari pabrik di Myanmar ini selain untuk memenuhi pasar Myanmar juga akan untuk mengisi pasar Bangladesh, maupun Thailand