Wali Kota Terima Penghargaan Menteri Kesehatan

id palangka raya, PIN polio, wali kota palangka raya, riban satia, wali kota palangka raya Terima Penghargaan Menteri Kesehatan

Wali Kota Terima Penghargaan Menteri Kesehatan

Menkes Nila Djuwita F Moeloek (mengendong anak) saat berkunjung dan foto bersama jajaran Puskesmas Pahandut dan Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah HM Riban Satia (dua dari kanan), Kamis (15/10). (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah HM Riban Satia mendapat penghargaan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Djuwita F Moeloek.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Partiani di Palangka Raya, Jumat mengatakan penghargaan tersebut merupakan apresiasi Kemenkes RI atas kinerja daerah dalam mensukseskan program pekan imunisasi nasional (PIN) polio yang dilaksanakan Maret lalu.

"Penghargaan itu diberikan kepada kepala daerah atau wali kota yang berhasil mencapai target peserta PIN Polio. Penghargaan ini diterima Wali Kota Riban Satia saat rakernas kesehatan di Jakarta beberapa waktu lalu," katanya.

Seiring dengan kesuksesan yang diraih kota berjuluk "Kota Cantik" tersebut diharapkan kesehatan warga Palangka Raya semakin lebih baik di masa mendatang.

"Dalam hal ini khususnya untuk program imunisasi dasar secara lengkap pada bayi di semua kelurahan dan kecamatan di daerah tersebut," tambah dia.

Kemenkes menargetkan 95 persen warga berpartisipasi dalam pelaksanaan PIN Polio yang dilaksanakan pada Maret 2016 ibu kota Provinsi Berjuluk "Bumi Tambun Bungai" tersebut.

"Alhamdulillah target tersebut tercapai. Partisipasi warga Palangka Raya pada PIN Polio mencapai 104,4 persen. Artinya, kita berhasil melebihi target yang ditetapkan Kemenkes. Kita ada 299 pos PIN yang tersebar dilima kecamatan," katanya.

Petugas dari Dinas Kesehatan Palangka Raya berhasil melakukan imunisasi kepada 25.529 balita dari target PIN Polio sebanyak 24.449 balita di daerah tersebut.

Capaian tersebut diperoleh karena dinas kesehatan melakukan jemput bola atau terjun langsung ke lapangan dengan mendatangi pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti pasar, sehingga bayi yang belum mendapat imunisasi polio bisa dilakukan imunisasi.